Penetapan Tema – Tema di Sekolah Dasar

| Sabtu, 12 Januari 2013

A.    PENGERTIAN TEMA
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis.

Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri.
Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan dalah sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalam hubungan antara kalimat topik dan alinea. Kalimat topik merupakan tema dari alinea itu, sedangkan kalimat lain hanya berfungsi untuk memperjelas kalimat topik atau tema alinea tersebut.

B.     SYARAT TEMA :
Syarat tema yang baik :
a.       Tema menarik perhatian penulis.
Dapat membuat seorang penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau karangan yang berkaitan dengan tema tersebut.
b.      Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya pengetahuan umum yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimilki oleh penulis supaya lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.
c.       Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d.      Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
e.       Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
f.       Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
g.      Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.

C.     PEMILIHAN TEMA
Dalam memilih dan menetapkan tema untuk siswa SD terdapat beberapa hal yang perlu pertimbangan, di antaranya :
a.       Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta terkait dengan cara dan kebiasaan belajarnya
b.       Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya
c.       Penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dan dikenali oleh siswa
d.      Dari yang termudah menuju yang sulit
e.       Dari yang sederhana menuju yang kompleks
f.       Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
Hal – hal yang perlu diketahui oleh seorang guru bahasa Indonesia dalam memilih tema pembelajaran yang tepat diantaranya adalah :
a.       Pedoman atau kriteria pemilihan tema
b.      Menjabarkan tema menjadi anak tema
c.       Menyusun atau menulis wacana
Menurut Tim Puskur dari Depdiknas (2006) cara menentukan tema antara lain:
a.       Guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
b.      Guru menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan yang dalam menentukan tema tersebut, guru dapat bekerja sama dengan siswa-siswi sehingga tema yang ditetapkan sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
Prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema menurut Tim Pusat Depdiknas :
a.       Tema yang dipilih memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan para siswa. Mengangkat realita sehari-hari dapat menarik minat dan meningkatkan keterlibatan para siswadalam pembelajaran.
b.      Tema yang dipilih memiliki tingkat kesulitan yang berjenjang yaitu dari yang termudah menuju yang sulit dan dari yang sederhana menuju yang kompleks. Perlu diperhatikan pula mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi dan cakupan keluasan serta kedalaman materi (Tim Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2006).
c.       Tema yang dipilih berangkat dari yang konkrit menuju yang abstrak. Anak tidak belajar dari hal yang abstrak, namun belajar dari fenomena kehidupan dan secara bertahap belajar memecahkan problem kehidupan.
d.      Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa dan membangun pemahaman konsep karena adanya sinergi pemahaman antar konsep yang dikemas dalam tema.
e.       Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan para siswa, termasuk minat dan kebutuhan. Dalam pembelajaran tematik, berbagai mata pelajaran dihubungkan dengan tema yang cocok dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga para siswa dapat tertarik untuk mengikuti pelajaran.
f.       Tema yang dipilih dapat mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Model penentuan tema :
a.       Tema ditentukan oleh guru dan dikembangkan dalam sub-sub tema
b.      Tema ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa
c.       Tema ditentukan oleh siswa
Suatu tema dapat dikesan melalui :
a.       Perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.
b.      Peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.
c.       Persoalan-persoalan yang disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan.
d.      Plot cerita.
Dalam novel dan cerpen, tema dapat dilihat melalui persoalan-persoalan yang dikemukakan, diantaranya yaitu :
a.       Cara-cara watak itu bertentangan antara satu sama lain
b.      Bagaimana cerita diselesaikan
c.       Semuanya menentukan rupa tema yang dikemukakan oleh pengarang
Langkah dalam menentukan tema disebuah cerpen:
a.       Membaca dari awal sampai tuntas.
b.      Menyimpulkan cerita pada cerpen.
c.       Menentukan inti cerita pada cerpen.
Tema yang baik adalah tema yang paling tidak memiliki kriteria sebagai berikut :
a.       Sesuai latar belakang pengetahuan anda
b.      Menarik minat anda
c.       Jelas ruang lingkup dan batasannya
d.      Sesuai waktu dan situasi
e.     Ditunjang dengan bahan yang memadai

D.    KRITERIA PEMILIHAN TEMA YANG RELEVAN BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA
Setiap pembelajaran mempunyai tema kegiatan dan membutuhkan bahan pembelajaran. Tema kegiatan diwujudkan dalam bahan pembelajaran, sehingga bahan pembelajaran dengan tema tertentu tersebut menjadi wadah kegiatan berbahasa. Wadah perwujudan tema yang paling baik adalah wacana.
Contoh tema pembelajaran yang diwujudkan dalam bahan pembelajaran berupa wacana:
Pembelajaran: Menyapa dengan tutur kata yang sopan
Tema Pembelajaran: Budi Pekerti (Sopan Santun)
Bahan Pembelajaran: Wacana Percakapan.

MENUJU SEKOLAH
Rini berangkat ke sekolah. Di jalan ia bertemu dengan Tini dan Tuti. Kemudian mereka berjalan bersama ke sekolah.
Rini        : “Selamat pagi, teman-teman”
Tini         : “Selamat pagi, Rini”
Tuti         : “Selamat pagi, Rini! Apa kabar?”
Rini        : “Kabar baik!”
Indra datang menyusul dengan nafas terengah-engah.
Indra      : “Selamat pagi, kawan-kawan!”
Rini        : “Selamat pagi, Indra!”
Tuti         : “Selamat pagi, Indra!”
Tini         : “Selamat pagi, kawan! Mengapa kamu tergesa-gesa?”
Indra      : “Saya harus cepat tiba di sekolah, karena saya belum mengerjakan PR”
Indra pun cepat-cepat pergi ke sekolah. Ia mendahului Tuti, Rini dan Tini.

Antara pembelajaran, tema pembelajaran, dan bahan pembelajaran terjalin kaitan yang erat. Pembelajaran adalah kegiatan belajar. Kegiatan belajar atau kegiatan berbahasa itu mempunyai tema kegiatan tertentu. Tema berfungsi sebagai wadah pemersatu kegiatan berbahasa. Tema diwujudkan dalam bahan pembelajaran. Wadah perwujudan tema yang paling baik adalah wacana.
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih tema:
a.         Minat
Guru mengetahui dan mengidentifikasi minat atau pusat minat siswanya. Kemudian menggunakannya sebagai tema kegiatan dalam pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
b.        Lingkungan
Lingkungan dapat berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Kegiatan belajar atau kegiatan berbahasa seharusnya bertemakan tengtang diri sendiri, keluarga, tempat tinggal, dan budaya peserta didik.
c.       Kemampuan
Taraf kemampuan siswa dengan tema kegiatan belajar harus seimbang. Tema kegiatan berbahas bagi anaka SD harus sederhana dan konkret sesuai dengan taraf berpikir mereka.
d.        Manfaat
Tema kegiatan berbahasa pertama-tama dipilih atau diupayakan tema yang sangat berguna dan secara langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa. Baru kemudian tema yang juga sangat penting kegunaannya akan tetapi manfaatnya belum dirasakan siswa.


e.         Menarik
Tema yang menarik bagi anak SD adalah tema yang menyentuh dunia kehidupan anak-anak. Pemilihan tema kegiatan berbahasa harus didasarkan pada hal tersebut.
Proses perwujudan tema dalam wacana:
TEMA

ANAK TEMA

JUDUL WACANA

KERANGKA WACANA

MEMPERINCI KERANGKA WACANA

MENGEMBANGKAN RINCIAN KERANGKA WACANA MENJADI PARAGRAF

MEMADUKAN PARAGRAF MENJADI WACANA

MENGKAJI ULANG & MEMPERBAIKI

          WACANA



E.     Pemilihan Tema yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan Berbahasa
1.      Memperkenalkan diri.
Tema yang dapat dipilih adalah diri sendiri, keluarga, pengalaman, budi pekerti, kegemaran dan lingkungan. Dari tema tersebut tema yang sesuai untuk pembelajaran “memperkenalkan diri” adalah tema diri sendiri.  Tema tersebut sangat dekat dengan siswa, dekat dengan minat, lingkungan, kemampuan, bermanfaat dan mengena pada selera anak.



Contoh :
Data Pribadi
Nama saya Indri. Umur saya 7 tahun. Saya siswa kelas satu SD Sukamaju. Saya tinggal di Jalan Beringin Asri No. 6. Ayah saya bekerja sebagai tentara. Ibu saya bekerja sebagai guru. Kakak saya Abi kelas 6 SD Sukamaju.

2.      Melagukan puisi yang sesuai untuk anak-anak.
Mendeklamasikan puisi yang sesuai untuk anak-anak. Tema yang boleh dipilih antara lain : keluarga, kegiatan sehari-hari, peristiwa, kebersihan, budi pekerti, kegemaran, lingkungan, permainan dan kesehatan.
Contoh :
Ibu Pertiwi
Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matamu berlinang
Mas intanmu terkenang

Hutan sawah gunung lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang susah
Merintih dan berdoa

3.      Menceritakan cerita binatang yang pernah di dengar.
Tema yang dianjurkan antara lain: diri sendiri, kegiatan sehari-hari, perustiwa, hiburan, permainan dan kesehatan.
Contoh :
Kancil Menipu Kera
Ada seekor kera menemukan kebun pisang yang luas dan banyak buahnya. Ia senang bukan kepalang. Ia ceritakan temunyaa itu kepada hewan-hewan lainya. “Tapi ingat ya kebun itu milik pak tani, jika kalian ke sana pasti akan dibunuhnya,”kata kera. Si kancil juga mendengar kabar tentang kebun pisang yang luas itu. Setelah bersusah payah ia akhirnya menemukan kebun pisang milik Pak Tani. Kancil menyusup ke dalam, namun ia tak bisa mengambil pisang di atas pohon. Lagi berpikir keras, tiba-tiba kancil dilempar kulit pisang. Ia bermaksud lari, takut yang melemparnya adalah pak Tani. Ketika ia mendongak ke atas tahulah pelemparnya adalah si kera nakal, sialan ternyata kau kera! Dasar kera jelek dan bodoh!” “Hehehe! Biar bodohbegini aku bisa memanjat dan menikmati pisang matang sepuas hatiku!” Dasar kera bodoh! Lemparanmu tadi sebenarnya tadi tidak mengenai tubuhku. Sebab kau gunakan kulitnya saja coba lempari aku dengan pisangnya pasti kena! Tapi apakau bisa kera bodoh!” Kera tersinggung disebut bodoh lalu ia melempar kancil dengan pisang betulan yang matang. “Nih! Benjut kau!” Kancil berkelit, pisang tidak mengenai tubuhnya. “Dasar kera bodoh! Lemparanmu meleset coba lagi!” Cukup banyak pisang matang yang dilemar kera, ada tiga puluh buluh kini tinggal dua puluh pisang matang yang ada di pohon. “Hehehe….ayo masih mau mencoba melempar lagi? “ejek kancil. Kera nekat melempar lagi namun lemparanya tetap meleset! Kini kera mulai sadar bahwa kancil memeng sengaja mengibulinya. Karena tinggal satu buah, dan kera masih lapar ia tak jadi melempar kancil lagi. Ia makan buah pisang yang tinggal sebuah itu. Sementara si kancil segera mengumpulkan pisang-pisang yang berceceran, dan memakannya dengan sepuas hati. “Hehehehe dasar kera bodoh!”



4.      Membaca dalam hati dan mengajukan atau menjawab pertanyaan. Tema pembelajaran yang dapat dipilih, antara lain diri sendiri, lingkungan, hiburan, keperluan dan binatang.

DAFTAR PUSTAKA
http://semuamasalah007.blogspot.com/2009/01/pengertian-tema.html diakses pada Senin, 12 Maret 2012 pukul 20.00 WIB
Tarigan, djago ,dkk.2005. Pendidikan Ketrampilan Berbahasa. Jakarta:Universitas Terbuka

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲