Ya benar senja
sekarang memang kau sedikit berubah, ya berubah. Kau lebih sering memberiku
suatu pesan menyapa pagi dan malam. Tapi kau hanya berubah seperti dalam hal
itu saja. Ya senja, entah aku tak tahuharus bagaimana. Tapi sungguh semakin
hari kau menambah luka ini semakin menganga.
Ya ‘terserah”
itu kata yang sekarang aku gunakan untuk menegurmu. Oke jika kau bilang itu
suatu sifat yang menunjukkan tidak adanya pendirian pada jiwaku. Aku menerima,
tapi kau sungguh tak memahamiku. Kau tak tau apa yang aku inginkan senja. Jujur
aku terlanjur cinta denganmu senja.Tapi jika aku teruskan cintaku ini, aku ragu
luka ini segera sembuh senja. Sudahlah, sudahi misteri cinta ini, sudahi cerpen
kita sampai disini.
Kau bilang aku
tak serius? Kau bilang aku tak melakukan sebuah pengorbanan ? ya terserah kamu
saja senja, terserah sungguh terserah apa katamu kali ini. Aku bilang padamu
aku masih ragu dengan semua akhir dari cerpen ini yang sejatinya, tapi kau tak
mau mencoba meyakinkanku. Bagaimana bisa aku merasa yakin? Kau bilang
keyakinanmu berpangkat seratus kali lipat atau terserahlah berapa kau lipat
gandakan keyakinanmu buktinya kau tak mampu meyakinkan akhir dari cerpen
sehingga berakhir seperti yang kau harapkan.
Inilah akhir
dari cerpen kita senja. Harus berapa kali lagi aku mengatakan. Aku muak menjadi
salah satu tokoh dicerpenmu. Aku berhenti sampai disini, ikuti langkahku untuk
berhenti disini senja. Aku memang cinta kau senja, tapi aku tak ingin cinta ini
menjadikan sebuh luka baru diantara kita senja. Senja cinta biarlah menjadi
sebuah cinta . Jika kau menginginkan cinta yang kutanam pada dirimu tidak
menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan , buktikanlah senja. Buktikan pada
semuanya jika kau mencintaiku. Berhenti disini dan temui aku lagi dengan segala
bukti janji manis yang pernah kau lontarkan kepadaku.
Semoga engkau
bahagia senja dengan segala caramu, aku hanya ingin mencintaimu dalam diamku,
biarlah hanya aku dan Dia yang tahu jika aku mencintaimu senja. Aku mencintaimu
senja.