PEMBAHASAN
2.1 Air Sehat
Air
adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Didalam tubuh manusia itu sendiri
sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat
badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 % dan untuk bayi sekitar 80
%. Kebutuhan manusia akan air sangat
kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan sebagainya.
Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan
untuk minum. Oleh karena itu untuk keperluan minum (termasuk untuk masak) air
harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit
bagi manusia. Agar air minum tidak
menyebabkan penyakit maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan
kesehatan, setidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut. Air yang sehat
harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :
1.
Syarat Fisik
Persyaratan
fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tak berwarna), tidak berasa,
suhu dibawah suhu udara diluarnya sehingga dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Syarat Bakteriologis
Air
untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri
patogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri
patogen adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari
pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka air tersebut
sudah memenuhi syarat kesehatan.
3.
Syarat Kimia
Air
minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu didalam jumlah yang tertentu
pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia didalam air akan
menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
Sesuai dengan
prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka air minum yang berasal dari mata
air dan sumur dalam adalah dapat diterima sebagai air yang sehat dan memenuhi
ketiga persyaratan tersebut diatas asalkan tidak tercemar oleh kotoran terutama
kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu mata air atau sumur yang ada di
pedesaan harus mendapatkan pengawasan dan perlindungan agar tidak dicemari oleh
penduduk yang menggunakan air tersebut.
2.2 Sumber-Sumber Air Minum
Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air
minum. Sumber-sumber air ini, sebagai berikut :
1.
Air Hujan
Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum.
Tetapi air hujan ini tidak mengandung kalsium. Oleh karena itu agar dapat
dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium didalamnya.
2.
Air Sungai dan Danau
Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danau
ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai
atau danau ini. Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau
tercemar oleh berbagai macam kotoran maka bila akan dijadikan air minum harus
diolah terlebih dahulu.
3.
Mata Air
Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air
tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu air dari mata air ini bila
belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung.
4.
Air Sumur Dangkal
Air ini keluar dari dalam tanah maka juga disebut air tanah.
Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang
lain berbeda-beda. Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari
permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat karena
kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu perlu direbus
dahulu sebelum diminum.
5.
Air Sumur Dalam
Air ini berasal dari lapisan air kedua didalam tanah.
Dalamnya dari permukaan tanah biasanya diatas 15 meter. Oleh karena itu
sebagaian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum
yang langsung (tanpa melalui proses pengolahan).
2.3 Pengolahan Air Minum Secara Sederhana
Seperti telah disebutkan didalam uraian terdahulu bahwa air minum
yang sehat harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Ada beberapa cara
pengolahan air minum antara lain sebagai berikut :
1.
Pengolahan Secara Alamiah
Pengolahan
ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan (storage) dari air yang diperoleh dari
berbagai macam sumber, seperti air danau, air kali, air sumur dan sebagainya.
Didalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian
akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang terdapat didalam air dan akhirnya
terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada dalam
air akan ikut mengendap.
2.
Pengolahan Air dengan Menyaring
Penyaringan
air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir. Lebih
lanjut akan diuraikan kemudian. Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi
dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya dapat dikonsumsi umum.
3.
Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia
Zat
kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk
koagulasi dan akhirnya mempercepat pengendapan (misalnya tawas). Zat kimia yang
kedua adalah berfungsi untuk menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada
didalam air, misalnya chlor).
4.
Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara
Tujuan
utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak,
menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan, misalnya CO2 dan juga menaikkan
derajat keasaman air.
5.
Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai Mendidih
Tujuannya
untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air. Pengolahan semacam ini lebih
tepat hanya untuk konsumsi kecil misalnya untuk kebutuhan rumah tangga.
Dilihat
dari konsumennya, pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 2
yakni :
1.
Pengolahan Air Minum untuk Umum
1.1 Penampungan Air Hujan
Air
hujan dapat ditampung didalam suatu dam (danau buatan) yang dibangun
berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua air hujan dialirkan ke danau
tersebut melalui alur-alur air. Kemudian disekitar danau tersebut dibuat sumur
pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan juga dapat ditampung dengan bak-bak
ferosemen dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk mengumpulkan air hujan. Di
sekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar untuk pengambilan air untuk
umum. Air hujan baik yang berasal dari sumur (danau) dan bak penampungan
tersebut secara bakteriologik belum terjamin untuk itu maka kewajiban keluarga
untuk memasaknya.
1.2 Pengolahan Air Sungai
Air
sungai dialirkan ke dalam suatu bak penampung I melalui saringan kasar yang
dapat memisahkan benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penampung I tadi
diberi saringan yang terdiri dari ijuk, pasir, kerikil dan sebagainya. Kemudian
air dialirkan ke bak penampung II. Disini dibubuhkan tawas dan chlor. Dari sini
baru dialirkan ke penduduk atau diambil penduduk sendiri langsung ke tempat
itu. Agar bebas dari bakteri bila air akan diminum masih memerlukan direbus
dahulu.
1.3 Pengolahan Mata Air
Mata
air yang secara alamiah timbul di desa-desa perlu dikelola dengan melindungi
sumber mata air tersebut agar tidak tercemar oleh kotoran. Dari sini air
tersebut dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa bambu atau
penduduk dapat langsung mengambilnya sendiri ke sumber yang sudah terlindungi
tersebut.
2.
Pengolahan Air Untuk Rumah Tangga.
2.1 Air Sumur
Air
sumur pompa terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi persyaratan
kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah pedesaan masih mahal, disamping itu
teknologi masih dianggap tinggi untuk masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di
daerah pedesaan adalah sumur gali. Agar
air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu
adanya syarat-syarat sebagai berikut :
-
Harus ada bibir sumur agar bila musim hujan tiba, air tanah tidak akan masuk ke
dalamnya
-
Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah harus ditembok, agar air
dari atas tidak dapat mengotori air sumur
-
Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan.
Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukkan suatu zat yang
dapat membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas).
2.2 Air Hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan
melalui penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan penampungan
air hujan dari atapnya masing-masing melalui aliran talang. Pada musim hujan
hal ini tidak menjadi masalah tetapi pada musim kemarau mungkin menjadi
masalah. Untuk mengatasi keluarga memerlukan tempat penampungan air hujan yang
lebih besar agar mempunyai tandon (storage) untuk musim kemarau.
Air
bersih banyak hubungannya dengan persampahan, pengelolaan sampah yang setiap
hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung
dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan
saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim
penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit. Beberapa penyakit
yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air
limbah yang kurang baik diantaranya adalah diare, demam berdarah, disentri,
hepatitis A, kolera, tiphus, cacingan dan malaria.
Mengapa
BAB harus sehat? Kenapa jamban yang kita miliki harus sehat? Mungkin ini yang
belum pernah terpikirkan oleh sebaian besar masyarakat pedesaan kita. Dari
penjelasan di atas sudah dapat diketahui penyakit yang timbul akaibat BAB dan
jamban tidak sehat. Jamban sendiri merupakan tempat penampung kotoran manusia
yang sengaja dibuat untuk mengamankannya, dengan tujuan:
1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan
yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.
2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit
pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.
Orang
yang bekerja didekat atau mengalami kontak langsung dengan air limbah dan
sampah dapat terkena penyakit seperti yang tersebut diatas, terutama bila tidak
membersihkan anggota badan terlebih dahulu. Air limbah dapat dikelompokkan
kedalam 2 bagian, yaitu :
1. Air bekas yang berasal dari bak atau lantai cuci
piring atau peralatan rumah tangga, lantai cuci pakaian dan kamar mandi.
2. Lumpur tinja yang berasal dari jamban atau water
closet (WC).
Tangki
septic atau unit pengolahan air limbah terpusat diperlukan guna mengolah air
limbah sebelum dibuang kesuatu badan air. Disamping untuk mencegah pencemaran
termasuk diantaranya organisme penyebab penyakit, pengolahan air limbah
dimaksudkan untuk mengurangi beban pencemaran atau menguraikan pencemar
sehingga memenuhi persyaratan standar kualitas ketika dibuang kesuatu badan air
penerima.
Pembuangan
kotoran dan sampah ke dalam saluran menyebabkan penyumbatan dan timbulnya
genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman penyebab
penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit. Suatu badan air seperti sungai atau laut
mempunyai kapasitas penguraian tertentu. Bila air limbah langsung dimasukkan
begitu saja ke dalam badan air tanpa dilakukan suatu proses pengolahan, maka
suatu saat dapat menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran
tersebut berlangsung bila kapasitas penguraian limbah yang terdapat dalam badan
air dilampaui sehingga badan air tersebut tidak mampu lagi melakukan proses
pengolahan atau penguraian secara alamiah. Kondisi yang demikian dinamakan kondisi
tercemar yang ditandai oleh timbulnya bau busuk, warna air yang gelap dan pekat,
banyaknya ikan dan organisme air lainnya yang mati atau mengapung.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air sebagai
kebutuhan mutlak manusia, terutama air minum harus bersih dan sehat keadaannya,
baik secara fisik, bakteriologis, maupun kimia. Untuk menghasilkan air yang
sehat maka pengolahan air dari sumber-sumber air haruslah tepat dan sehat pula.
DAFTAR PUSTAKA
Tim
penyusun, 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup. Semarang : Unnes Press
0 komentar:
Posting Komentar