Makalah Konsep Dasar IPA tentang Udara

| Sabtu, 12 Januari 2013

A.    Latar Belakang Masalah
Udara adalah sumber daya yang berharga bagi kehidupan . Udara terdiri dari campuran gas antara lain 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain seperti xenon, karbon dioksida, argon, neon, hidrogen, helium, dan kripton. Udara merupakan salah satu konsep materi dalam Fisika yang tidak dapat terlepas dengan kehidupan sehari-hari. Udara memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam proses respirasi makhluk hidup. Selain itu, udara dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan, misalnya sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Konsep tentang udara juga diaplikasikan dalam cara kerja beberapa peralatan, misalnya AC (Air Conditioner) , kapal layang, dan balon udara. Kurangnya pemahaman dan penguasaan konsep tentang udara menyebabkan terjadinya miskonsepsi tentang pemanfaatan udara dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali orang tidak menyadari atau bahkan tidak mengetahui bagaimana peralatan-peralatan yang merupakan aplikasi tentang konsep udara, misalnya bayak pihak yang belum mengetahui bagaimana AC beroperasi. Hal ini sangat ironis melihat telah menjamurnya penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin menjabarkan tentang penerapan sistem ganjaran sebagai salah satu upaya penciptaan suasana tertib di kelas bagi siswa overaktif untuk kemudian makalah ini diberi judul “Konsep Udara, Sifat-Sifat, dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
1.      Bagaimanakah konsep tentang udara beserta sifat-sifatnya?
2.      Bagaimanakah bentuk penerapan konsep udara dalam substansi Fisika?
3.      Bagaimanakah bentuk dan prosedur pemanfaatan konsep udara dalam substansi Fisika?
C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1.      Konsep tentang udara beserta sifat-sifatnya
2.      Bentuk penerapan konsep udara dalam substansi Fisika
3.      Bentuk dan prosedur pemanfaatan konsep udara dalam substansi Fisika
 D.    Manfaat Penulisan
Dari segenap pembahasan yang telah dipaparkan, harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoretis dan secara praktis yang meliputi:
1.      Secara teoretis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.
2.      Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini adalah: meningkatkan pengetahuan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta tentang konsep udara serta penerapan konsep dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

E.     Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini antara lain:
1.      Studi kepustakaan
Dengan memanfaatkan Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta Kampus 1 dan Kampus 2 guna memperoleh referensi utama.
2.      Studi elektromedia
Dengan memanfaatkan fasilitas Internet dan situs-situs pendukung guna memperoleh referensi sekunder.




BAB II
POKOK BAHASAN

A.    Definisi Udara
Udara merupakan campuran berbagai gas yg tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang di atas bumi Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
Di antara gas-gas yang membentuk udara adalah seperti berikut :
Komponen
Formula
Persen volume (%)
Nirogen
Oksigen
Argon
Karbon dioksida
Neon
Helium
Metana
Kripton
N2
O2
Ar
CO2
Ne
He
CH4
Kr
78,08
20,95
0,934
0,0314
0,00182
0,000524
0,0002
0,000114


B.     Sifat Udara
Beberapa sifat udara antara lain:
  1. Udara berbentuk gas
  2. Udara menempati ruang
  3. Udara memiliki massa
  4. Udara mempunyai tekanan
  5. Udara memuai jika dipanaskan
  6. Udara menyusut jika didinginkan
7.      Udara berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
C.    Pemanfaatan Udara dalam Kehidupan Sehari-Hari
Penyebab timbulnya angin adalah matahari. Bumi menerima radiasi sinar matahari secara tidak merata. Dengan demikian, daerah khatulistiwa akan menerima energi radiasi matahari lebih banyak daripada di daerah kutub, atau dengan kata lain, udara di daerah khatulistiwa akan lebih tinggi dibandingkan dengan udara di daerah kutub. Pertukaran panas pada atmosfer akan terjadi secara konveksi. Berat jenis dan tekanan udara yang disinari cahaya matahari akan lebih kecil dibandingkan jika tidak disinari. Perbedaan berat jenis dan tekanan inilah yang akan menimbulkan adanya pergerakan udara. Pergerakan udara ini merupakan prinsip dari terjadinya angin.

1. Angin Sebagai Pembangkit Listrik
Ketersedian angin di bumi yang melimpah, angin dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi alternatif. Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Pemanfaatan angin sebagai pembangkit listrik terdapat pada penggunaan turbin angin sebagai pembangkit listrik. Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Pada proses ini terjadi perubahan energi, yakni dari energi gerak menjadi energi listrik.
Ada dua jenis turbin angin, yaitu:
a.       Turbin angin sumbu horizontal (Darrieus wind turbine)
b.      Turbin angin sumbu tegak
Turbin angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Awal mulanya kincir angin digunakan pada zaman Babilonia untuk penggilingan padi.
Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada sekitar 600.000 buah turbin angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya yang dihasilkan kincir angin skala industri antara 1 - 4 MV.
Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Komponen-Komponen Turbin Angin
a.      Anemometer
            Mengukur kecepatan angin, dan mengirim data angin ini ke Alat Pengontrol.
b.      Blades (Bilah Kipas)
Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar.
c.       (Rem)
Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis, dengan tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat. Brake digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar.
Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.

d.      Controller (Alat Pengontrol)
Alat Pengontrol ini menstart turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam, karena angina terlalu kencang dapat merusakkannya.
e.       Gear box (Roda Gigi)
Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi kira-kira 1000-1800 rpm yaitu putaran yang biasanya disyaratkan untuk memutar generator listrik.
f.       Generator
Merupakan salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current)
g.      High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi)
Menggerakkan generator.
h.      Low-speed shaft (Poros Putaran Rendah)
Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
i.        Nacelle (Rumah Mesin)
Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gear-box, poros putaran tinggi / rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
j.        Pitch (Sudut Bilah Kipas)
Bilah kipas bisa diatur sudutnya untuk mengatur kecepatan rotor yang dikehendaki, tergantung angin terlalu rendah atau terlalu kencang.
k.      Rotor
Bilah kipas bersama porosnya
l.        Tower (Menara)
Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar tenaga yang didapat.

m.    Wind direction (Arah Angin)
Adalah turbin yang menghadap angin, desain turbin lain ada yang mendapat hembusan angin dari belakang.
n.      Wind vane (Tebeng Angin)
Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.
o.      Yaw drive (Penggerak Arah)
Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang tak memerlukan alat ini.
p.      Yaw motor (Motor Penggerak Arah)
Motor listrik yang menggerakkan penggerak arah.  

Cara Kerja Turbin Angin
a.       Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak
b.      Bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle
c.       Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
d.      Gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian baru didistribusikan ke konsumen

2. Penggunaan AC
AC (Air Conditioner atau Pengkondision Udara) merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan ruangan sesuai keinginan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan lingkup daerah yang dicakupnya, AC dikelompokkan menjadi  tiga jenis, yaitu
a.       AC jendela
AC jendela merupakan tipe AC yang paling banyak digunakan karena kemudahan penggunaannya dan sangat ekonomis untuk pendinginan ruangan kecil
b.      AC split
AC split banyak digunakan di komplek-komplek apartemen terlihat banyaknya unit kondensor di atas atap-atap bangunan atau tertutup dalam suatu area yang khusus untuk alat-alat tersebut
c.       AC chiller.
AC chiller banyak digunakan di pusat-pusat perbelanjaan, hotel dan lain sebagainya yang mempunyai area yang lebih luas.
Komponen-komponen AC:
a.      Kompresor :
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/ refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
b.      Kondensor :
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/ mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.
c.       Orifice Tube :
Adalah tempat dimana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.
d.      Katup ekspansi :
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin
e.       Evaporator/pendingin :
Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

Cara Kerja AC:


Prinsip kerja AC menggunakan prinsip proses refrigerasi seperti yang digunakan pada mesin-mesin pendingin, refrigerator (kulkas) dan mesin pembeku (freezer) namun pada alat pendingin ruangan tidak mempunyai bagian ruangan yang diisolasi. Alat ini menggunakan refrigerant seperti freon untuk memberikan pendinginannya. Proses pendinginannya dapat dijelaskan secara singkat seperti berikut ini:
a.             Refrigent (yaitu gas fluorocarbon) berupa gas dari yang bertekanan rendah akan dimampatkan menjadi bertekanan tinggi oleh kompresor untuk kemudian dialirkan oleh kondenser.
b.            Di bagian kondenser ini refrigent yang telah dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap bertekanan tinggi menjadi refrigent fase cair bertekanan tinggi. Dalam proses tersebut maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent.
c.             Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.
d.            Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair, maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaan sepenuhnya dari fase cair ke fase uap.
e.             Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
f.             Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.
g.            Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi (jumlah energi yang tersimpan) dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.
h.            Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

3.      Energi Udara Pada Kapal Layang
Pemanfaatan energi udara salah satunya adalah terbang dengan menggunakan kapal layang. Salah satu jenis kapal layang yang popular di Indonesia adalah parasut gantole.

Bagian-bagian gantole antara lain:
a.       Harness
Harness letaknya menempel pada badan penerbang gantole dan sewaktu terbang di bawahnya membentuk kantong semacam kepompong kaki masuk kedalamnya dan kedua tangan memegang Base Bar.
b.      Sayap
Sayap Gantole terdiri dari Dua batang leading edge, satu batang leading Cross bar dan Satu set Control Bar serta satu batang kill. leading edge merupakan batang penguat sayap yang letaknya paling depan sedangkan Cross Bar terletak melintang antara pertengahan leading edge dengan Kill.
c.       Control Bar.
Satu Set Control bar terdiri dari dua buah down tabe dengan panjang sama dan satu batang base bar membentuk segitiga sama kaki.dua down tabe posisinya bediri,di pegang bila atlet gantole mau meloncat, sedangkan base bar posisinya melintang di bawah guna pengemudi bila gantole sedang terbang.
Jenis kapal layang yang lain adalah parasut.
Parasut merupakan alat yang digunakan untuk memperlambat gerakan suatu objek di udara dengan menciptakan hambatan udara (drag) . Drag di dapat dari luas permukaan parasut, jadi semakin luas parasut maka semakin besar beban yang bisa di bawanya.
Ada dua jenis parasut. Parasut berbentuk kubah (dome canopy ) seperti gambar disamping. Yang kedua berbentuk segi empat yang biasanya di gunakan untuk olah raga paralayang.
Bahan untuk membuat parasut pertama kali adalah kanvas tetapi saat ini bahan untuk membuat parasut yang populer adalah nilon karena lebih elastis, lebih tahan, dan cukup murah.
Sebuah parasut paralayang terdiri dari dua permukaan paralel yang kuat dan saling dihubungkan dengan lembaran-lembaran vertikal. Bagian ini disebut ribs. Pada ribs ada lubang yang disebut crossport. Fungsinya, penyeimbang tekanan dan memudahkan parasut mengembang.
Ribs membagi tubuh parasut menjadi beberapa sel yang ditandai dengan dua tali yang menjulur di masing-masing sisinya. Setiap sel punya anak yang jumlahnya bisa satu, dua, tiga atau lebih, tergantung dari jenis parasut.
Isi depan yang merupakan pintu sel ada leading edge. Sisi belakangnya disebut trailing edge. Pada permukaan bawah parasut atau intrados terdapat tali-tali yang menjulur ke bawah. Gabungan dari tali-tali itu disebut riser. Riser inilah yang akan dihubungkan dengan harness. Ada dua kelompok tali yang dihubungkan dengan stabilizer, namanya brake atau tali kemudi (control line). Ujung dari tali kemudi dinamakan togel. Di tangan tali kemudi ini kontrol gerak parasut dan rem difungsikan. Dan seorang penerbang harus paham betul bagian-bagian parasut tadi.

4.      Energi Udara Pada Model Pesawat dari Kertas


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat diambil kesimpulannya, antara lain:
1.      Udara merupakan campuran berbagai gas yg tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang di atas bumi
2.      Udara memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a.       Udara berbentuk gas
b.      Udara menempati ruang
c.       Udara memiliki massa
d.      Udara mempunyai tekanan
e.       Udara memuai jika dipanaskan
f.       Udara menyusut jika didinginkan
g.      Udara berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
3.      Pemanfaatan udara dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai dalam penggunaan turbin angin sebagai pembangkit listrik dengan mekanisme kerja:
a.       Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak
b.      Bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle
c.       Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
d.      Gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian baru didistribusikan ke konsumen
4.      Penerapan konsep tentang udara juga dimanfaatkan dalam penggunaan AC dan kapal layang


B.     SARAN
Sebagai calon guru Sekolah Dasar mahasiswa hendaknya perlu memahami pentingnya pemahaman konsep udara dan penerapan serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik untuk menghindari kesalahan konsep (misconception) dalam pembelajaran tentang materi pokok udara kelak di Sekolah Dasar.





0 komentar:

Next Prev
▲Top▲