UNIT 1
ASAS PENDIDIKAN JASMANI
SUBUNIT 1
Hakikat
Pendidikan Jasmani
A. Konsep
Pendidikan Jasmani di SD
Pada umumnya pengertian pendidikan jasmani adalah
pendidikan melalui gerak jasmani. Pada hakikatnya pendidikan jasmani yang
merupakan bagian pendidikan keseluruhan adalah proses pendidikan yang
melibatkan interaksi antara anak didik dengan lingkungan yang dikelola melalaui
aktivitas jasmani secara sistematik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan
nilai-nilai fungsional yang mencakup aspek kognitif,
afektif, dan sosial.
Pendidikan jasmani pada usia SD merupakan proses
tumbuh kembang kemampuan motorik anak yang berhubungan dengan proses tumbuh
kembang kemampuan gerak anak. Sifat khas anak adalah haus untuk melakukan
gerak. Dengan demikian perkembangan
kemampuan anak akan dapat terlihat jelas melalui berbagai aktivitas gerakan
yang diterimanya dalam pelajaran pendidikan jasmani seperti pada kegiatan
permainan yang mereka lakukan.
Wujud dari pelaksanaan pendidikan jasmani di SD
bertitik tolak pada gerak yang terlihat jelas pada aktifitas jasmaninya. Namun
pendidikan jasamni bukan hanya berfungsi untuk merangsang dan mengembangkan
bagian-bagian tubuh serta fungsinya saja, tetapi juga untuk pembentukan dan pengembangan
kepribadian anak secara utuh dan harmonis di dalam kehidupannya.
Pendidikan jasamani dapat memperkaya rangsangan
kepada anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar dan meningkatkan bakat,
minat maupun kemampuan belajarnya. Dengan demikian, pendidikan jasmani merupakan
sarana yang ampuh untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Tujuan yang
hendak dicapai bukan saja perkembangan aspek jasmani, tetapi juga aspek lainnya
seperti moral, mental dan sosial.
B. Nilai-nilai
Sosial pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani dapat menumbuhkan kepuasan
intelektual dan apresiasi keindahan, disamping adanya
peraturan-peraturan, strategi-strategi, teknik-teknik, prinsip-prinsip
kinesiologi dan peraturan-peraturan latihan yang dpat dipelajari, pendidkan
jasmani dapat menumbuhkan kepuasan intelektual dan apresiasi intelektual.
Pendidkan jasmani juga bertujuan untuk aspek fisik, mental, emosi, dan sosial
pada setiap individu ke arah yang positif. Domain
kognitif ( pengetahuan), psikomotor ( ketrampilan fisik), dan afektif ( sikap)
merupakan dasar dalam kegiatan olahraga.
Melalui pendidikan jasmani dorongan untuk bergerak pengalaman konkrit dalam kegiatan bergerak,dan berbagai nilai-nilai
sosial dapat diadopsi dan terinternalisasi dalam kepribadian anak.Hal-hal
yang dapat memberikan pengalaman konkrit tentang berbagai makna nilai-nilai
sosial, seperti nilai saling menghargai, kerjasama, berkompetisi dengan sehat,
tidak kenal lelah, pantang menyerah, dan bersahabat merupakan nilai-nilai
sosial yang dapat diinternalisasikan melalui program pendidikan jasamani.
Pendidikan jasmani dapat memberikan sumbangan
terhadap tujuan pendidikan, diantaranya yaitu percaya terhadap diri sendiri.
Pendidikan jasmani juga dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan
ketangkasan dalam proses dasar untuk berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
serta mengembangkan keterampilan lainnya. Selain itu, pendidikan jasmani dapat
memberikan sumbangan terhadap perkembangan prinsip-prinsip kebiasaan hidup
sehat dan perkembangan kepribadian ke arah yang diinginkan, serta sumbangan
terhadap tujuan yang hubungannya dengan kemanusiaan.
Pendidikan jasmani dapat memberikan sumbangan
terhadap perkembangan budi luhur, perkembangan apresiasi dan pemeliharaan
kehidupan keluarga. Melalui pendidikan jasmani anak akan mendapat bekal untuk
mengabdikan diri pada lingkungannya.Pendidikan jasmani mempunyai potensi untuk
memberikan sumbangan terhadap perasaan keadilan sosial yang merupakan tanggung
jawab kemasyarakatan. Pendidikan jasmani juga mengarahkan
siswa untuk melestarikan alam melalui kegiatan di alam terbuka.Pendidikan
jasmani dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan watak untuk patuh
terhadap pelaksanaan undang-undang. Pendidikan jasmani juga dapat dijadikan
sebagai laboratorium untuk pengembangan kualitas demokrasi. Juga dapat memberikan sumbangan yang besar terhadap tujuan kegiatan
rekreasi masyarakat, apabila dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
C. Filsafat
Pendidikan Jasmani
Filsafat berasal dari dua suku kata yaitu philos
yang artinya cinta dan sophia yang artinya kebenaran atau kebajikan. Ilmu
filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang fakta dan prinsip dari keyakinan
hakikat, serta tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan dunia secara benar
dan bijaksana.
Filsafat adalah cara melihat situasi dan pengalaman
dalam kehidupan dan cara melihat orang lain dalam mengembangkan hubungan dengan
mereka. Sedangkan filsafat pendidikan jasmani akan mengarahkan dalam menetapkan
keputusan dan tindakan yang dihadapi ketika terlibat dalam kegiatan pendidikan
jasamani.Dalam masyarakat yang selalu berubah dan berkembang pendidikan jasmani
harus dilandasi oleh pandangan filsafat yang tepat sehingga menunjang
pengembangan konsep dasar dan profesi pendidikan jasmani.Filsafat pendidikan
jasmani memiliki komponen-komponen utama yaitu:
1. Metafisika,
mengkaji kenyataan dari sesuatu yang berkaitan dengan manusia dan alam dunia.
2. Epistemologi,
berkaitan dengan metode untuk mendapatkan pengetahuan dan macam pengetahuan
yang dapat diperoleh.
3. Aksiologi,
mengkaji tujuan dan nilai masyarakat yang perlu dijadikan basis untuk
pengembangan kurikulum di sekolah.
4. Etika,
membantu untuk mendefinisikan karakter moral dan menyediakan kode etik tingkah
laku bagi seseorang.
5. Logika,
menyediakan metode hidup dan berpikir secara sehat dan intiligen bagi kehidupan
manusia.
6. Estetika,
berkaitan dengan rasa keindahan.
.
Aspek- aspek
tersebut perlu diperhatikan dalam rangka memformulasikan filsafat setiap bidang studi termasuk pendidikan
jasmani. Ada
5 aliran filsafat yang mempengaruhi pendidikan jasmani, yaitu idealisme,
realisme, pragmatisme, naturalisme, dan eksistensialisme. Filsafat
modern pendidikan jasmani memberikan arahan program yang menekankan pada beberapa buir berikut ini:
·
Individu sebagi manusia unik
·
Nilai kemanusiaan termasuk kecintaan dan
ketulusan
·
Pengajaran berpusat pada anak
·
Aktivitas yang bervariasai
·
Suasana kelas yang tidak kaku
·
Minat kebutuhan anak dan masyarakat
·
Guru sebagai motivator dan fasilitator
·
Pengembangan kepribadian seutuhnya
·
Modifikasi pembelajaran
·
Siswa aktif belajar
·
Evaluasi diri
·
Kurikulum harus dan menghindari
spesialisasi terlalu dini
·
Komunikasi dan kerjasama dengan berbagai
pihak.
Sebagai landasan
berpikir diperlukan falsafah pendidikan jasmani sebagai berikut:
·
Falsafah pendidkan jasmani menjelaskan
manfaatnya.
·
Falsafah pendidkan jasmani berpengaruh
terhadap pengembangan pelaksanaan pendidikan.
·
Pentingnya falsafah pendidikan jasmani
terhadap pengembangan profesionalitas pelaksana.
·
Falsafah pendidikan jasmani memberi
bimbingan pelaksan untuk bertindak.
·
Falsafah pendidikan jasmani akan memberi
arah pengembangan profesi.
·
Kesadaran masyarakat dalam pendidikan
jasmani dipengaruhi oleh sumbangan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah
pendidikan jasmani.
·
Falsafah pendidikan jasmani menjelaskan
hubungannya dengan pendidikan secara umum.
Dalam
kaitannya dengan filsafat pendidikan jasmani mempunyai dua fungsi yaitu,
sintetis dan analitis. Fungsi sintesis untuk menyusun hipotesis yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengenali hakikat individu dengan pengalamannya,
dan fungsi analitis untuk menentukan konsep-konsep kunci dalam bidang
pendidikan jasmani, dan mempelajari metode penelitian dalam bidang pendidikan
jasmani
SUBUNIT 2
Tujuan Pendidikan Jasmani
A.Pengertian pendidikan jasmani
Pendidikan
jasmani merupakan proses penyesuaian
dari belajar gerak melalui aktivitas fisik yang menggunakan
sebagian besar otot tubuh secara
sistematik untuk meningkatkan ketrampilan motorik dan nilai-nilai fungsional
yang mencakup aspek kognitif,afektif,dan sosial. Untuk
mendapatkan pedoman sementara yang definitive, dapat diajukan disini hal-hal
sebagai berikut :
a. Pendidikan jasmani lebih memusatkan kepada anak didik.
b. Menekankan pada aspek pendidikan.
c. Kegiatan jasmaniah hanya merupakan saran untuk turut membantu
tercapainya tujuan pendidikan.
d. Tujuanya adalah perkembangan optimal, sesuai dengan kemampuan minat dan
kebutuhan peserta kegiatan tersebut. Jadi arahnya adalah perkembangan aspek-
aspek fisik, mental dan sosial dari setiap individu.
Pendidikan jasmani berkaitan dengan
peran penyesuaian beban fisik yang terjadi sebagai akibat partisipasi dalam
kegiatan fisik tertentuyang dipilih,sesuai dengan perhatian,kemampuan dan
kebutuhan individu.Guru bertindak sebagai pengontrol dan harus dapat
mencontohkan perilaku sosial,kebudayaan,dan nilai keindan kepada siswa. Guru pendidikan jasmani mempunyai peranan yang penting, karena
pengalihan hanya akan positif apabila pelajaran pendidikan jasmani diberikan
dengan baik dan sesuai denga tujuan dari pendidikan jasmani.
B.Tujuan
Pendidikan jasmani
Tujuan-tujuan pendidikan jasmani
yang menjadi pedoman kerja bagi guru-guru sekolah,misalnya:
1.Tujuan untuk
diri sendiri,misalnya agar percaya diri,mengembangkan
ingatan,penglihatan,pendengaran,pengetahuan tentang kesehatan,pengembangan
kebiasaan dan pengembangan budi pekerti yang baik.
2.tujuan
kemanusiaan seperti saling menghormati,persahabatan,kerjasama,saling menghargai
dan menghormat.
3.tujuan untuk
efisien ekonomi seperti menghormati pekerjaan,dan efisiensi dalam berbagai hal
misalnya belanja.
4.tujuan yang
berhubungan dengan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan
berkeadilan sosial,pengertian,toleransi,kelestarian lingkungan,waspada,dan taat
terhadap demokrasi.
C.Prinsip-prinsip Pendidikan
Jasmani
Prinsip-prinsip
pendidikan jasmani adalah peraturan dasar untuk mencapai tujuan pendidikan
jasmani.10 dasar pedoman menurut Dr. Delbert Oberteuffer dari Ohio State
University yaitu:
1.pelaksanaan pendidikan jasmani
selalu mengakui pengetahuan dan membuktikan fakta-fakta tentang organisme
manusia.
2.dalam semua pendidikan jasmani
ada satu sel tujuan,satu dasar penilaian,dan satu kriteria untuk mengukur
pelaksanaan,bagi kebaiklan individual.
3.dalam pendidikan jasmani
tertdapat potensi besar untuk belajar menanamkan pantulan pikiran dan
kecerdikan memilih
4.bahwa dalam mengajar penilaian
pada bidang pmoral-etik,harus direncanakan dan yang mempunyai kepastian jelas
bagi ketrampilan tersebut.
5.pendidikan jasmani banyak
memberikan ilmu pengetahuan sosial yang hasilnya dapat diukur dalam hubungan
dengan tingkah laku kelompok.
6.kegiatan dan metode untuk
mencapai tujuan harus memancarkan
kesadaran lebih mementingkan lahiriah
7.pendidikan jasmani,jauh dari
unsur-unsur mengasingkan dan memisahkan diri.
8.pendidikan jasmani sebagai
profesi berdiri kuat diataskaki sendiri berdasarkan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan.
9.dalam pendidikan jasmani yang
terutama diinginkan aalah kualitas kepemimpinan yang tinggi seperti halnya
profesi lain.
D.Nilai-nilai dalam pendidikan
jasmani
Nilai-nilai
yang terkandung dalam pendidikan jasmani menurut Dr. David K. Brace yaitu :
1.pengetahuan tentang ketangkasan
dan keterbatasasn fisik seseorang dan bagaimana menyelaraskannya.
2.keyakinan terhadap kemampuan
motorik dan body menarik dari aktivitas hidup.
3.penyesuaian diri terhadap
tuntutan dan keinginan kelompok dalm menerima tugas yang ditentukan kelompok.
4.paham dan hormat terhadap fair
play dan terhadap pertimbangan kelemahan atau hasil yang berlawanan.
5.hormat terhadap kekuasaan yang
telah dilimpahkan kepada kapten tim,panitia perlombaan,pelatih atau kepala
sekolah.
6.oarang dewasa dapat
berpatisipasi dalam ketrampilan,pengatahuan,dan perhatian terhadap bebarapa
olahraga rekreasi.
Dalam pendidikan
jasmani ada nilai organic, itelektual, neuromuscular, sosial, budaya, emosi,
dan keindahan yang merupakan adaptasi dari pelajaran melalui rangkaian
aktivitas fisik tertentu. Di dalam lapisan masyarakat seharusnya
dikembangkan kesempatan untuk melakukan pendidikan jasmani dengan membuat pedoman
pelaksanaan,berbagai program yang seimbang dan dengan didukung fasilitas yang
tersedia.guru yang mengetahui tentang penempatan pendidikan
jasmani dengan baik seharusnya menyediakan waktu yang luas dan teknik-teknik
serta ketrampilan berbagai aktivitas bagi perorangan. Semua siswa dalam
perkembangan fisik dan sosialnya seharusnya tidak dipisahkan, karena setiap
siswa mempunyai hak untuk melakukan tugas kegiatan sehari-hari dan pendidikan
jasmani memberikan banyak sumbangan terhadap perkembangan tersebut.
SUBUNIT 3
Pertumbuhan dan perkembangan
Dalam pendidikan jasmani, pengetahuan tentang apa dan bagaimana anak
belajar, termasuk pada tingkat mana mereka sedang berada dalam hal pertumbuhan
dan perkembangan amat menentukan keberhasilan program pembeljaran yang
diberikan oleh guru. Cara itulah guru
mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak, sehingga dapat
dibangkitkamn minat serta alasan mengapa mereka mempelajarinya.pemahaman
seperti itu sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas guru.
Sebagai makhluk hidup anak memiliki kebutuhan, anak melibatkan proses
pemuasan segala jenis kebutuhan fisik, mental, emosional, dan sosial. Agar
berfikir efektif, proses kependidikan harus mempertimbangkan aoa yang
dibutuhkan anak untuk hidup dan belajar.
A. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan gerak
Guru haris
engetahui karakteristik fisik dan gerak pada anka, pengetahuan yang menyeluruh
akan membantu guru dalam penetapan perencanaan program kegiatan yang memenuhi
kebutuhan dan minat anak. pengetahuan tersebut mencakup:
-
Variasi usia yang menjadi pedoman untuk mengelompokkan
anak.
-
Variasi pertumbuhan aspek fisik dan gerak selama masa
bayi, pra-sekolah, periode sekolah dasar, dan remaja.
-
Perbedaan fisiologi anta anak laki-laki dan perempuan
-
Ketentuan umum yang harus diikuti sekaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan fisik dan gerak.
1. Perkembangan usia
Anak dikelompokkan dalam berbagai cara berdasarkan
usia, diantaranya penaksiran berdasarkan usia kronologis, anatomis, fisiologis,
dan mental.
Usia kronologis mewakili usia seorang anak dalam
hitungan tahun dan bulan berdasarkan kalender. Usia anatomis dikaitkan dengan
tingkat pengerasan jejaring tulang. Contoh tulang yang sering dimaksud adalah
tulang kecil dipergelangan tangan. Usia fisiologis dikaitkan dengan masa
pubertas, hal itu dapat digunakan untuk menetapkan usia berdasarkan kualitas dan
tekstur bulu kelamin pada anak laki-laki dan
masa menstruasi pada anak perempuan. Usia mental dilakukan melaui test
yang mengukur derajat kemajuan dan penguasaan terhadap upaya penyesuaian dengan
lingkungan serta kemampuan dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Dalam klasifikasi usia yang harus ditekankan adalah
pada usia fisiologis karena usia fisiologos melebihi klasifikasi usia lain,
merupakan factor yang menentukan kebutuhan dan minat setiap anak sehingga bisa
dipakai dlam merancang program kegiatan yang sesuai.
2. Pertumbuhan fisik dan gerak dalam berbagai tingkatan
Anak adalah individu yang membutuhkan aktivitas gerak,
karena gerak adalah kebutuhan anak . yang mendorong seorang anak bergerak
adalah dorongan untuk terlepas dari ketidakseimbangan biokimiawi dinamis dalam tubuhnya.
Karakteristik berdasarkan tingkatan perkembanganya :
a. Masa bayi
Selama masa pra-kelahiran, janin di dalam rahim tumbuh
dengan cepat. Perkembangan mengikuti pola tertentu. Pola pertama, pola
perkembangan cephalocaudal, yaitu pola arah perkembangan yang berlangsung dari
atas kepala ke bawah. Pola proximodistal, menggambarkan arah perkembangan yang
terjadi dari arah tengah / poros tubuh kearah samping ke bagian anggota tubuh.
Kaitan antara kedua pola tersebut adalah dengan program yang harus diberikan
kepada anak memang masih menyisakan peluang untuk didiskusikan.
Kegiatan otot besar memainkan peranan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan normal dan bahwa masa pertumbuhan itu anak
mendapat kesempatan yang banyak untuk melakukan kegiatan yang dikaitkan dengan
keharusan mereka untuk menjadi makhluk hidup yang sehat dan berkembang dengan
baik.
Selain itu, implikasi lain dalam pendidikan jasmani
adalah mencakup pengetahuan tentang tulang rangka anak kecil. Pemeliharaan yang
tepat harus dilakukan untuk mencegah perubahan bentuk dan kesulitan postur
tubuh.
b. Usia pra-sekolah
Selama tahun pra-sekolah, anak mengembangkan
ketrampilan fisik meliputi berlari, memanjat, melompat, dll. Ketrampilan
tersebut membantu perkembangan fisik, juga memberikan dasar untuk
berkembangnya hubungan sosial. Tahapan
kematangan dikenali pada diri anak saat usia pra sekolah untuk berkembang
secara mandiri pada kadar tertentu, anak akan melakukan hal tertentu sebagai
jalur pertumbuhan alamiahnya.
Perlu banyak upaya penyikapan masalah ini melalui
riset agar kebutuhan anak dalam hal gerak pada berbagai tingkatan usianya lebih
terbuka. Lebih banyak yang perlu diketahui dalam hal ketrampilan yang bermakna
bagi anak. pembelajaran gerak membantu anak menjadi mandiri dan menjadi bagiat
terpenting dalam perkembangan intelektualnya. Melalui gerak anak menguasai
konsep ukuran dan berat, serta menemukan berbagai hokum yang berlaku dalam
gerak. Dari sudut emosional, gerak membanu memecahkan masalah yang berkaitan
dengan kemarahan atau kebingungan.
c. Periode sekolah dasar
Anak akan menguasai ketrampilan dasar yang akan mereka
gunakan sepanjang hayatnya. Banyak dari hobi dan cara mereka memanfaatkan waktu
luangnya umumnya didasarkan pada pengalaman mereka saat kecil. Di usia sekolah
dasar anak berkembang secara sosial, membuat kontak pertamanya dengan pihak
lain melalui kegiatan gerak. Mereka tidak tergantung dengan mempelajari dengan
cara melakukan sesuatu secara mandiri
sambil meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan .
Selama
remaja, tubuh anak mencapai kemampuan maksimum dalam mengggunakan otot (
mempelajari ketrampilangerak). Anak laki-laki lebih kuat dibandingkan dengan
anak perempuan. Anak laki-laki mendapat banyak kesempatan berpartisipasi dalam
kegiatan yang mengarah kea rah sana selain itu
perbedaan tubuh secara anatomis. Di masa ini tingkat dan frekuensi
kegiatan fisik menurun yang diakibatkan oleh meningkatnya minat anak dalam hal
pekerjaan apapun, penurunan jumlah jenis kegiatan yang dianggpa pantas untuk
diikuti, serta akibat dari dorongan minat dan tekanan yang nampaknya semakin
kuat pula. Lebih banyak permohonan ijin dari pelajaran penjas ditingkat SMA
daripada tingkat SMP/SD. Terus terjadi penurunan yang secara sadar/ tidak akan
meningkatkan resiko yang membahayakan bagi kesehatan karena semakin tidak
terlatihnya tubuh orang itu.
d. Periode pasca-remaja
Terjadi kematangan
fisiologis, peningkatan dan perbaikan koordinasi gerak Nampak nyata pada
anak muda yang aktif dalam berbagai jenis kegiatan jenis fisik, daya tahan
terus meningkat, keseimbangan emosional semakin membaik, minat terhadap daya tarik fisik meningkat,
kegiatan rekreatif menjadi kegiatan yang disenangi. Di masa ini dikenal adanya
kebutuhan dari anak pasca remaja untuk selalu mengetahui atau menguji
kesehatany, informasi tentang cara pengontrolan
berat tubuh yang tepat, kesempatan untuk beperan serta dalam kegiatan
pendidikan dan rekreasi yang melibatkan kedua jenis kelamin, memperoleh
pengalaman, merencanakan kegiatan sosial, mendapat lesempatan untuk menambah
ketrampilan dan kompetensi dalam bidang kegiatan yang dipilih dan ebrpikir
kritis dalam pemecaha masalah.
3. Perbedaan anak laki-laki dan perempuan
Guru harus
mengetahui perbedaan anak laki-laki dan perempuan dalam hal peertumbuhan dan
perkembangnya, contoh gelang panggu anak perempuan lebih lebar dari panggu anak
laki-laki. Dlam hal kekuatan anak perempuan kurang merespon positif terhadap
proses latihan, suhu tubuh anak perempuan meningkat 2 hingga 3 lebih tinggi dari anak laki-laki sebelum
proses berkeringat dan pendinginan. Factor tersebut menjadi pertimbangan dala
kaitanya dengan kegiatan yang tinggi
intensitasnya.anak perempuan hari diupayakan diberi dorongan untuk lebih banyak
terlibat dalam kegiatan olahraga dengan kesadaran bahwa mereka dapat
berpartisipasi penuh dalam semua jenis / cabang olahrag.
Perbedaan yang
lain adalah hal ledakan pertumbuhan yaitu masa perubahan pertumbuhan yang
sangat cepat dan spektakuler, baik dalam gamabaran luar maupun dalam hal
kegiatn biokimiawi tubuh.
4. Prinsip
umum berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan
Prinsip
yang dijasikan pedoman untuk merancang dan mengarahkan programnya dengna tepat
:
a. Anak
yang normal menggunakn 2 hingga 6 jam kegiatan dalam satu hari
b. Disamping
karena pengaruh bawaan dan lingkungna bernutrisi, system organis tubuh manusia
hanya dapat berkembang melalui kegiatan yang merangsang otot.
c. Karena
kelembutan tulang anak kecil, perhatian khusu harus diberikan pada pencegahan
keabnormalan postur tubuh.
d. Usia
fisiologis anak merupakan pertimbangan penting dalam menentukan jenis program
pendidikan jasmani yang paling sesuai denga pertumbuhan dan perkembangan
individu.
e. Kegiatan
yang melibatkan otot-otot besar adalah penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan untuk anak yang normal
f. Bagian
tubuh yang bermacam-macam tumbuh pada kecepatan yang berbeda
g. Pertumbuhan
dan perkembangan intelektual, emosional, dan sosial siswa ditingkatkan melalui
kegiatan gerak.
h. Program
pembeljaran ketrampilan memperhitungkan tingkat kematangan anak.
i.
Penyakit, malnutrsi, dan kurangnya latihan merupakan
sebab utama terjadinya penyimpangan
pertumbuhan pada anak
j.
Ketrampilan yang dipergunakan dlam kehidupan dewasa
lebih sering dikuasai pada masa anak-anak.
k. Penguaaan ketrampilan membantu anak
l.
Anak laki-laki dan perempuan berpartisipasi dalam
program pendidikan jasmani yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan kondisi
fisiologis.
B. Kebutuhan anak
Macam kebutuhan anak:
a. Kebutuhan dasar anak
b. Kebutuhan gerak
c. Kebutuhan untuk berhasil dan dihargai
UNIT 2
GERAK DASAR
Cirri siswa sekolah dasar adalah bergerak dengan gerakan kasar seperti
berlari juga gerkan yang merupakan ketrampilan terbatas seperti menggunting.
Seiring pertambahan usia dan dipengaruhi oleh factor latihan gerakan tersebut
menjadi semakin sempurna karena diiringi jumlah makanan yang sesuai dengan
ukuran tubuh masing-masing siswa.
A. Berjingkat
Berjingkat
adalah gerakan meloncat dimana loncatan dilakukan dengan tumpuan satu kaki dan mendarat dengan menggunakan satu kaki
yang sama. Artinya, pada saat kaki tumpu meloncat, kaki yang diangkat mengayun
ke depan menunjang lajunya gerakan.
B. Menyepak
Gerakan
menyepak biasa dilakukan dengan ayunan kaki, menyepak berupa ayunan ke depan,
langsung dari posisi menapak dengan awalan yang berupa gerak mengayun ke
belakang sebelum diayun kedepan.
C.
Menangkap
Aktivitas
menangkap yang sering dialakukan berulang-ulang maka kemampuan menangkap akan
terbentuk. Dengan melakukan gerakan menangkap berulang-ulang akan terjadi
sinkronisasi gerakan tangan dengan kecepatan benda yang datang atau mengulir di
dekatnya. Perkembangan ini menjadikan anak mampu menangkap. Kemampuan menangkap
benda yang dilambungkan akan berkembang dengan baik sesudah anak mampu
menangkap benda yang digulirkan.
D. Memantul-mantulkan
bola
Gerakan
memantul-mantulkan bola terbentuk mula-mula dari gerakan menjatuhkan bola yang
dipegangnya. Apabila bola memantul ke atas maka anak akan
berusaha menangkapnya. Kemampuan memantul-mantulkan bola berulang kali tanpa
menangkap berkembang sejalan dengan kemampuan mengontrol kekuatan tangan dan
arah tegaknya bola.
E. Memukul
Perkembangan
kemampuan memukul bola dimulai tampak pada usia yang semakin bertambah dan
kemampuan memukul akan semakin timbul dan berkembang apabila anak memperoleh
kesempatan untuk melakukannya berulang-ulang.
F. Berenang
Berenang
sebenarnya sudah dapat diajarkan kepada anak sejak anak berusia kurang lebih 3
tahun dengan metode yang benar. Karena sifat perkembangan fisik dan kandungan
lemak tubuh relative masih cuup besar yang memungkinkan anak untuk bisa
berenang serta memudahkan untuk bisa berenang serta memudahkan untuk mengapung.
Demikian juga untuk kaki yang masih relatif pendek tidak menambahkan beban yang
bisa menyebabkan daya apung berkurang.
G. Koordinasi
gerakan
Koordinasi
gerak dimana gerak yang bisa dilakukan hanyalah kegiatan gerak yang dilakukan
dengan memperkaya berbagai macam gerakan yang digabungkan menjadi satu
penggabungan atau pengkoordinasian. Komponen koordinasi dasar gerakan terdiri
dari struktur dasar gerakan, irama gerakan, hubungan gerakan, luas gerakan,
kelancaran gerakan, kecepatan gerakan, ketepatan gerakan dan juga kekonstanan
gerakan .
Subunit 3
Kombinasi
Gerak Dasar
Gerakan tubuh adalah perantar
yang aktif untuk mengembangkan kemampuan persepsi motorik. Dengan melakukan
gerakan menuju kebugaran sesungguhnya anak dapat terbantu proses belajarnya
karena olah gerak tubuh dapat mempengaruhi aspek kognitif dan emosi sosial
anak.Kemampuan motorik akan berkembang menjadi suatu ketrampilan motorik
tertentu. Tubuh yang selalu aktif bergerak ternyata tak hanya bisa member
pengaruh positif pada kondisi fisik anak namun juga akan berpengaruh pada
kondisi psikologis, intelektual dan sosialnya. Anak-anak akan mempelajari
segala macam yang ada di dunia melalui aktivitas motoriknya sesuai dengan tahapan perkembangan psikomotornya.
A. Kombinasi
Gerak Dasar
Pelaksanaan kombinasi gerak dasar, antara
lain dapat dilakukan dengan memberikan bentuk-bentuk kegiatan sebagai berikut.
1.
Berbagai kombinasi jalan dan lari
2.
Kombinasi lari dan lompat
3.
Kombinasi lari dan lempar
4.
Kombinasi jalan, lari, dan
lompatKombinasi jalan, lari, dan melempar
5.
Kombinasi gerakan togok, lengan, bahu,
dan kaki
6.
Gerak dasar dalam berbagai bentuk gerak
jalan
B. Pembentukan
togok, lengan, bahu dan kaki
1.
Latihan gerak togok
a.
Gerakan membungkuk dan melentingkan
badan
b.
Meliuk-liukkan badan
c.
Memutar badan
2.
Latihan pembentukan gerakan lengan, bahu,
dan kaki
a.
Mengayun lengan ke samping kiri dan
kanan
b.
Mengayun lengan ke depan dan ke belakang
c.
Memutar lengan ke depan dan ke belakang
d.
Latihan mendorong benda yang tidak
bergerak (tembok)
0 komentar:
Posting Komentar