Newest Post

cerpen ku

| Kamis, 24 November 2011
Baca selengkapnya »

Dan angin menghembus tersayu-sayu, seolah-olah pohin yang tumbuh menjulang tinggi di depan rumah menari-nari. Hari ini seperti biasa linda berangkat kuliah tepat jam 7 dia sudah siap.
 “ mak, linda berangkat kuliah dulu ia. Doakan supaya linda dapat menerima mata kuliah dengan baik.” Kata linda terhadap ibunya.
“ tentunya nak, emak selalu berdoa semoga kamu dapat menerima mata kuliah dengan baik, sehingga kamu menjadi orang sukses dan dapat membantu adik-adikmu untuk sekolah. ” Jawab ibu linda dengan lirih.
“  assalamualaikum.”
“wassalamualaikum, bismillah nak”
“ ia mak, linda berangkat dulu ia mak”
“ ia hati- hati”
                Dengan sebuah sepeda lusuh yang hampir tak layak pakai, linda bersemangat pergi ke kampus. Ia merasa bersyukur masih bisa menggunakan sepeda itu sebagai alat transportasi selain bisa lebih efektif linda tidak usah mengeluarkan uang untuk naik bus. Ia inilah kehidupan linda yang berasal dari keluarga yang serba kurang. Ibunya adalah seorang janda beranak lima, yang hanya bekerja sebagai pedagang gorengan keliling. Karena linda siswa yang berprestasi maka dia berkesempatan mendapatkan beasiswa kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama dikotanya.
                Setelah 30 menit berlangsung akhirnya linda sampai dikampusnya. Dengan segera dia memarkirkan  sepedanya di halaman kampusnya. Setelah selesai memarkirkan sepedanya ia berjalan menuju kantin.
“ assalamualaikum, mak. “
“ wassalamualaikum, nduk linda” jawab mak atun, penjaga kantin dikampusnya.
“ gimana   mak, apa yang bisa linda bantu?”
“ ndak usah nak, nak linda belajar saja. Semuanya sudah selesai kok. Nak linda sudah makan?”
“ Alhamdulillah mak, linda sudah makan tadi pagi.” Jawab linda dengan senyuman manisnya.
Ia itulah keakraban linda dengan mak atun,penjaga kantin. Linda sudah dianggap seperti anak sendiri karena di sering membantu mak atun dalam melayani mahasiswa yang membeli makan dikantin tersebut.
“ia sudah mak, kalau tidak ada yang linda bantu,”
“ ia nak, kamu belajar saja. Supaya IPK kamu baik.”
“aamiin mak. Mak sepertinya masih sepi bagaimana kalau kita ke mushola dulu?”
“ ia nak, sebentar mak panggil pak kosim dahulu. Biat kantinya dijaga”
“ ia mak”
“pak, pak”
“ ia mak, ada apa?”
“ tolong di jaga dahulu ia, aku mau ke mushola dahulu sama nak linda”
“ ia mak, mau sholat dhuha ia “
“ ia pak, mumpung kantin masih sepi”
“ ia mak,”
“ yuk nak linda, duluan ia pak,tolong ia maaf merepotkan”
“mari pak,”
“ia mak, “
“ mari nak”
" ia".
dengan pelan linda dan mak atun berjalan menuju mushola ynag berdiri kokoh di ujung kampusnya. setelah selesai sholat dhuha linda berpamitan dengna mak atun, karen sudah waktunya untuk kuliah.

***
assalamualaikum," lembut dan lirih terucap dari bibir linda.

" wassalamualaikum, hai linda," jawab maya, dengan mengulurkan tangan yang terbalut dengan kulit putihnya. maya adalah salah satu sahabat linda yang tidak di pungkiri kedekatannya.
" sudahkah engkau, mengerjakan tugas?"
" heheh belum linda, nyontek dong"
" ah kebiasaan kamu"
" tau aja sich kamu lin, sebenarnya aku tuh dah buat tapi, "
" tapi apa?"
" tapi dalam mimpi, heheh nyontek ia, please!!!"
"ia dech,, hehe"
" linda baik dech"
" temenku yang satu mana nie?"
" ouh si kinanthi?"
" ia sayang"
" dia sakit say.."
"innalillahi, sakit apa?
" ah kamu"
" apa?"
" jangan heri donk"
" khawatir may"
" ia ia,, tau si kinan kambuh lagi"
" sudah di bawa ke rumah sakit?"
" sepertinya sudah lind"
" abis kuliah lanjut ke rumah sakit ia,,"
" sip,"
ia ittulah bentuk dari persahabatan antara linda, maya, dan kinanti.












               

               

cerpen ku

Posted by : Puji Rokhayanti
Date :Kamis, 24 November 2011
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲