Newest Post

| Minggu, 22 Mei 2016
Baca selengkapnya »
biarkan hujan itu membasahi tanah, mungkin ia rindu dengan pelukan dari tanah. entah kapan terakhir kali mereka bercumbu mesra dihadapan para bunga-bunga, sekawanan semut, dan segerombolan cacing tanah yang masih sibuk mengruk tanah mencari arti hidupnya. 
biarkan hujan bersama angin itu kembali menari-nari mengingatkan kenangan masa lalu, masa lalu yang pedih, masa lalu yang bahagia. karena hidup tak melulu tentang kebahagian, tapi juga kesedihan, tak melulu dengan kesedihan tapi juga kebahagiaan. seperti adanya hitap begitu pula adanya putih, bak yin dan yang yang saling menjaga keseimbangan alam. 

mungkin akan aku benarkan jika hujan adalah 1% air dan 99% kenangan, yang kuingat dari hujan bukan hanya air yang terasa mendalam dari hujan adalah kenangan yang pernah tertorehkan saat hujan. tiap tetes air yang jatuh mengelayut di daun talas menggabarkan kebimbanganku saat ini. bimbang dengan apa yang akan terjadi, apa yang harus ku lakukan, bimbang dengan segudang rencanaku yang ternyata aku salah dalam membangaun. namun sejujurnya, apakah ini benar jika aku membangun harapan itu setinggi gunung, seluas samudra? aku bahkan tak yakin, aku masih percaya dengan ini takdir dari Tuhan, aku percaya jika ini semua salah satu wujud dari garis hidupku, aku harus mengalami kebimbangan, aku mengalami kegagalan, bahkan aku mengalami kesuksesan. 

dengan kenangan dari hujan akan ku bawa menjadi motivasi terbesarku untuk menjadi diri yang lebih baik, dengan kenangan dari hujan mengajarkanku untuk selalu setia, meskipun berkali-kali jatuh, dari hujan mengingatkanku untuk selalu berdo'a, terlalu banyak hal yang mengajarkan kedewasaan dari hujan. 
Posted by : Puji Rokhayanti
Date :Minggu, 22 Mei 2016
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲