Ya inilah akhir
dari cerita pendek yang telah kita ukir, ya kurang lebih satu bulan. Cerita yang
membawa hidayah kepadaku. Ya hidayah untuk bermuhasabah dan terus memperbaiki
diri menuju jalan yang diridhoi Allah. Pesan yang tersirat dan tersurat
kukumpulkan dalam kubungkus rapi diotakku. Terimakasih untuk waktu yang
berharga ini, terimakasih ya Allah Kau ajarkan aku harus bersikap yang sesuai
dengan agamaMu.
Sepotong senja
telah berakhir, buka kisah yang sad ending, ini happy ending. Ya cerita yang
membawa luka tidak semuanya sad ending, dan benar-benar berakhir sejatinya ini
permualaan episode baru yang harus aku ukir kembali bersama keluargaku dan
sahabatku, aku menghentikan cerita ini denganmu, bukan berarti aku memutuskan
ikatan silaturrahim yang terjalin antara aku denganmu. Tapi sungguh aku lebih
nyaman ketika engkau jauh dariku. Aku ingin berlayar merenda jejak kehidupan,
menyelesaikan cerpenku bersama orang lain. Sambil menyelam minum air, aku
melakukan semua itu karna aku ingin mengisi hari “menunggu” yang semakin jarum
jam berputar aku merasa bosan. Ya menunggu orang yang tepat dan jauh lebih baik
untukku.
Kau konsen saja
dengan cerpenmu yang baru, aku tak ingin menjadi salah satu tokoh di cerpenmu. Begitu
juga dengan cerpenku aku tak ingin kau menjadi tokoh utama lagi. Episode senja
sudah berakhir. Dan itu benar-benar buka sad ending, itu cerpen yang happy
ending. Semua tokoh bahagia dengan alur yang telah ditetapkan oleh sang
penulis.
Episode senja
telah berakhir, dan aku akan menunggu pesan dari embun untuk ku kabarkan ke semua
bahwa aku telah melangkah jauh mengukir cerpen kembali dengan jalan cerita yang
berbeda tentunya. Ya embun, aku akan menunggu pesan dari embun. Aku ingin ilalang
dan embun ini menjadi tokoh utama dalam cerpenku kali ini. Selamat tinggal
senja, sampai jumpa. Kado terakhirmu membawaku kelangkah ini. Selamat datang
embun, selamat datang ilalang. Kita akan berkelana merenda jejak kehidupan
dibawah cinta kasihNya.
0 komentar:
Posting Komentar