MENYEMPURNAKAN PROPOSAL PTK SESUAI SARAN YANG
DIBERIKAN
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Pengembangan Pembelajaran IPA
Dosen pengampu: Ibu Sri Hartati
Disusun oleh:
1. Fera
Puspita Dewi (1401411088)
/ Rombel 05
2. Rizqina
Amalia (1401411220)
/ Rombel 05
3. Puji
Rokhayanti (1401411222)
/ Rombel 05
Kelompok : 8
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Menurut
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah
suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan
dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu
pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik,
intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan
serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio budaya di mana dia hidup.
Proposal Penelitian
Tindakan Kelas merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia
pendidikan terutama digunakan untuk skripsi untuk memperoleh gelar sarjana.
Selain itu, guru
diresahkan oleh tuntutan dari berbagai pihak untuk dapat melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas, tuntutan tersebut terkait dengan kebutuhan akreditasi sekolah,
kenaikan pangkat, program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan sertifikasi
sebagai pendidik. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas didefinisikan sebagai
suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Sebagai contoh
jika guru merasa bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah rendah,
keadaan ini sangat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran, maka guru dapat
melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat belajar sejarah
siswa.
Proposal harus dibuat sebaik mungkin dengan
menimialisir kesalahan yang ada. Namun kenyataannya,
masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisannya suatu proposal.
Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan membahas tentang kesalahan isi
suatu proposal serta revisinya dengan mengambil contoh proposal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
1. Apakah analisis
kesalahan itu?
2. Bagaimana
tahapan kegiatan pembuatan proposal?
3.Apakah
pengertian kaidah selingkung?
4.Bagaimanakah
kaidah selingkung dalam penulisah skripsi Mahasiswa UNNES?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah
di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam pembuatan makalah ini antara
lain:
1. Untuk
mengetahui pengertian analisis kesalahan.
2. Untuk
mengetahui tahapan kegiatan pembuatan proposal
3. Untuk
mengetahui pengertian kaidah
selingkung.
4. Untuk
mengetahui kaidah selingkung dalam penulisah skripsi Mahasiswa UNNES
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Analisis
Kesalahan
Hubungan
antara pengajaran bahasa dan kesalahan berbahasa dapat diibaratkan sebagai
hubungan antara air dan ikan. Ikan hanya akan dapat hidup di air, maka begitu
juga kesalahan berbahasa sering terjadi dan terdapat dalam pengajaran bahasa
(Tarigan, 1988:67). Menurut Crystal (dalam
Pateda 1989: 32), analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teknik untuk
mengindentifikasi, mengklarifikasi, menginterpretasi secara sistematik
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik yang sedang mempelajari
bahasa atau bahasa kedua dengan menggunakan teori dan prosedur linguistik. Kaitannya dengan kesalahan linguistik
antara istilah kesalahan berbahasa (error)
dengan kekeliruan berbahasa (mistakes).
Kesalahan berbahasa adalah penyimpangan bersifat sistematik, konsisten, dan
menggambarkan kemampuan tahap tertentu yang belum sempurna.
Menurut
Tarigan (1988:67), para pakar linguistik, pengajaran bahasa dan guru bahasa
sependapat bahwa kesalahan berbahasa itu mengganggu pencapaian tujuan
pengajaran bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa yang sering dibuat
siswa harus dikurangi. Hal ini akan dapat tercapai apabila seluk-beluk
kesalahan berbahasa itu dikaji secara mendalam. Pengkajian segala aspek
kesalahan itulah yang dimaksud dengan istilah Analisis Kesalahan (Tarigan,
1988:67).
Dalam
penulisan proposal maupun laporan penelitian, sering dijumpai adanya kesalahan
isi. Deteksi yang bisa disarankan untuk mengetahui kesalahan ini adalah teori
yang mendasari dan pedoman yang berlaku umum.
Contoh
dari kesalahan tersebut antara lain seperti berikut ini:
Dalam
proposal, peneliti menuliskan tinjauan pustaka terlalu panjang, dan berisi
kajian kurang relevan dengan tema penelitian. Biasanya alasan yang dikemukakan
oleh pembuat kesalahan agar proposal (penelitian) kelihatan tebal. Dalam laporan penelitian (biasanya bab
2), peneliti menuliskan referensi yang tidak berhubungan dengan judul
penelitian, bahkan mengaburkan judul. Contoh untuk kasus ini adalah: penelitian
tentang “volume perdagangan saham” dengan isi di bab 2 (landasan teori) tentang
“hipotesis pasar efisien”. Kesalahan demikian, tercermin dari ketidaksinkronan
tema dengan referensi yang dimuat.
B. Tahapan Kegiatan
Pembuatan Proposal
a.
Penyusunan
Proposal
Sejak
diserahkan surat penunjukkan dosen pembimbing, proses pembimbingan dapat
dimulai untuk menyusun proposal PTK yang terdiri atas 3 Bab (Bab I Pendahuluan;
Bab II Kerangka Dasar Teori, dan Bab III Metode Penelitian). Setiap kali
konsultasi, mahasiswa menulis materi konsultasi dalam lembar atau kartu
konsultasi yang diparaf oleh pembimbing. Kartu atau lembar konsultasi dibuat
dua buah untuk masing-masing dosen pembimbing.
b.
Seminar Proposal
Setelah
proposal skripsi (PTK) disetujui oleh Pembimbing yang dibuktikan dengan tanda
tangan pembimbing pada halaman pengesahan mahasiswa dapat mengajukan permohonan
penyelenggaraan seminar proposal dengan beberapa persyaratan yang ditentukan.
Surat permohonan seminar proposal diajukan ke Program Studi, yang selanjutnya
diproses untuk menunjuk dosen penguji serta tanggal pelaksanaan seminar
proposal. Mahasiswa wajib memberikan undangan seminar disertai draf proposal
(tanpa dijilid) kepada para pembimbing dan penguji beberapa hari sebelum
seminar proposal dilaksanakan. Dalam seminar mahasiswa wajib mempresentasikan
proposalnya dengan menggunakan alat-alat bantu (pendukung), seperti LCD, Aver
Vision, dan lain-lain. Seminar proposal wajib dihadiri oleh minimal 5 orang
Mahasiswa. Saran-saran dari dosen penguji dan pembimbing harus dicatat oleh
mahasiswa dan dikonsultasikan kepada pembimbing untuk diperbaiki. Setelah
melakukan perbaikan proposal, mahasiswa wajib menjilid proposal tersebut untuk
diserahkan kepada Program Studi sebagai arsip.
c.
Penelitian
Penelitian
lapangan dapat dilakukan setelah proposal diperbaiki/direvisi berdasarkan saran
yang diberikan oleh pembimbing dan penguji pada saat seminar proposal, dan
disetujui oleh dosen pembimbing yang dibuktikan dengan tanda tangan/paraf pada
lembar persetujuan. Selanjutnya mahasiswa dapat meminta surat izin penelitian
dari bagian pendidikan/akademik fakultas (SD/MI). Mahasiswa melakukan
penelitian dan membuat skripsi dengan arahan dan bimbingan pembimbing. Setiap
kali konsultasi kepada pembimbing, mahasiswa mengisi lembar konsultasi yang
diparaf oleh kedua pembimbing.
C.
Pengertian Kaidah Selingkung
Untuk mengawali tulisan, satu hal penting perlu
dikemukakan, yakni kaidah “selingkung” dalam tatatulis ilmiah. Kaidah
selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan
tertentu, misalnya departemen satu berbeda dengan departemen lainnya, pemda
satu berbeda dengan pemda lainnya, majalah satu berbeda dengan majalah lainnya,
jurnal satu berbeda dengan jurnal lainnya. Dengan demikian, apabila kita
menyusun karya tulis ilmiah, kita harus mengikuti aturan yang ada di lingkungan
yang dimaksud. selingkung merupakan kaidah yang dijadikan pedoman
kebahasaannya. Dengan kata lain, penggunaan selingkung merupakan ciri khas gaya
bahasa sekaligus tata tertib yang dapat ditemukan dalam buku-buku produksi
sebuah penerbitan. Sifatnya luwes, berubah-ubah sesuai kesepakatan internal
antara para editor di penerbit bersangkutan. Tulisan ini tidak membahas
aturan dalam “selingkung” itu. Tulisan ini hanya memfokuskan pada aturan yang
sifatnya berlaku untuk semua penulisan karya ilmiah.
Dalam penulisan artikel ilmiah perlu
diperhatikan dan diterapkan kaidah-kaidah penulisan yang telah ditetapkan.
Kaidah penulisan artikel ilmiah dapat dibagi dua yaitu kaidah yang bersifat
universal dan kaidah yang bersifat selingkung. Secara umum kaidah yang bersifat
universal lebih terfokus pada aturan-aturan penggunaan bahasa indonesia yang
baik dan benar. Sedangkan kaidah yang bersifat selingkung berkaitan dengan
norma-norma penulisan artikel yang bertolak dari konvensi aturan-aturan
penulisan yang lebih bersifat teknis yang harus diikuti oleh penulis artikel
untuk wadah terbitan yang menjadi tujuan
1. Kaidah Penulisan Universal
Tata tulis yang bersifat
universal mengacu pada penggunaan ragam bahasa Indonesia yang baku. Unsur utama
dalam bahasa Indonesia yang baku adalah ejaan. Ejaan dalam penyampaian ide
seseorang secara tertulis yang direpresentasikan dengan kata kepada orang lain
mempunyai kedudukan yang sangat penting. Unsur-unsur bahasa indonesia sebagai
bahasa tulis ilmiah harus benar-benar diperhatikan. Dikatakan oleh rifai dalam
Mukadis (2006:50) bahwa kata yang digunakan untuk menyampaikan satuan-satuan
makna memiliki medan makna dengan corak, nuansa dan kekuatan yang berbeda-beda.
2. Kaidah Penulisan Selingkung
Kaidah penulisan ini lebih
berorientasi pada konvensi aturan penulisan artikel yang bersifat teknis.
Kaidah penulisan selingkung ini mungkin berbeda atntar wadah terbitan satu
dengan yang lain, baik dalam satu lembaga maupun antar lembaga. Faktor penyebab
adanya perbedaan kaidah selingkung antar penerbitan jurnal antara lain konteks
bidang, karakteristik, lembaga penaung, asosiasi profesi, dan jenis pengelompokan
artikel. Beberapa hal yang terkait dengan gaya selingkung dalam wadah terbitan
jurnal adalah: sistematika penulisan, cara merujuk, cara menulis daftar
rujukan, penulisan/penyajian tabel, penulisan/penyajian gambar, dan penulisan
identitas penulis.
D. Kaidah Selingkung dalam Penulisan Proposal
UNNES
1. Hakikat Skripsi
A. Pengertian Proposal Skripsi
Skripsi adalah jenis karya
ilmiah yang ditulis dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian
program studi yang ditempuh oleh mahasiswa pada jenjang strata. Skripsi merupakan bukti
kemampuan akademik mahasiswa dalam bentuk penelitian yang berhubungan dengan
masalah yang sesuai dengan bidang studinya untuk memperoleh gelar sarjana.Sedangkan proposal skripsi merupakan
bagian dari skripsi
B. Tujuan Penulisan Proposal Skripsi
Sebagai mata kuliah yang
dibentuk sesuai dengan alur pikir pengembangan kurikulum PGSD, tujuan skripsi adalah :
1.
untuk menilai
kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah pembelajaran dikelas, melakukan analisis,
evaluasi, dan kreativitas dalam menerapkan pengetahuan akademiknya dalam
pembelajaran di SD
2. untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam membuat
laporan penelitian.
3. Sebagai dasar penyusunan
skripsi
C. Persyaratan Menulis Proposal Skripsi
Mahasiswa telah menyelesaikan
sekurang-kurangnya 120 sks dari keseluruhan SKS mata kuliah S-I PGSD.
1. Telah lulus mata kuliah evaluasi/asesmen
pembelajaran, statistik pendidikan, Penelitian Pendidikan SD I dan Penelitian
Pendidikan II (PTK), serta Penulisan Karya Ilmiah dan Buku Ajar.
2. Indek Prestasi Kumulatif minimal 2,50.
2. Pedoman
Penulisan Proposal Skripsi
Proposal skripsi merupakan karya ilmiah yang
ditulis oleh mahasiswa jenjang strata satu (S-1) berdasarkan hasil
penelitian lapangan, uji laboratorium, dan/atau kepustakaan. Pada dasarnya
kaidah penulisan ilmiah, seperti tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi tidak ada
perbedaan yang prinsip. Oleh karena itu. untuk penulisan proposal skripsi,skripsi, tesis, dan disertasi digunakan pedoman
penulisan yang sama.
Dalam penulisan karya ilmiah.
Norma-norma yang harus diperhatikan dan ditaati, antara lain menyangkut
pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, penyebutan sumber
data atau informan, serta kaidah selingkung seperti bentuk dan format, struktur isi,
ukuran kertas dan huruf, serta bahasa Indonesia yang baik dan benar (EYD).
Dalam penulisan karya ilmiah,
penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan bahan atau pikiran yang diambil
dari sumber atau orang lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari sumber atau orang
lain tanpa disertai rujukan termasuk kecurangan atau pencurian karena mengakui tulisan,
temuan atau hasil pemikiran orang lain sebagai karya intelektualnya sendiri. Penulis karya
ilmiah harus menghindarkan diri dari kegiatan plagiat. Rujukan yang dipilih : terbaru,
berkualitas tinggi, ditulis/diucapkan oleh orang yang dapat
dipertanggungjawabkan bidang keahliannya (harus ada minimal 2 rujukan yang berasal dari jurnal
internasional). Penulis karya ilmiah harus meminta izin, jika menggunakan bahan dari
seseorang atau suatu sumber milik orang lain (sebaiknya secara tertulis). Jika pemilik
bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dan
menjelaskan apakah bahan itu diambil secara utuh, sebagian, dimodifikasi, atau
dikembangkan. Nama narasumber atau informan perlu dipertimbangkan untuk tidak
disebutkan kalau pencantumannya dapat merugikan narasumber atau informan yang
bersangkutan. Sebagai gantinya nama narasumber atau informan itu dapat diganti dengan kode
tertentu. Setelah bagian pendahuluan ini, diuraikan secara berturut-turut format
dan tata tulis skripsi dan tugas akhir. Penyajian uraian ini didasari anggapan bahwa
sosok skripsi dan tugas akhir pada dasarnya sama dengan karya ilmiah lainnya. Oleh karena itu,
uraian itu menggunakan pola umum yang berlaku dan bagian yang berbeda sebagai ciri
khas kaidah selingkung. Skripsi dan tugas akhir merupakan karya ilmiah yang
ditujukan untuk konsumsi masyarakat akademik. Oleh karena itu, penulisan karya ilmiah ini
cenderung teknis dan baku,
baik format maupun tata tulisnya.
3. Format Proposal Skripsi
Struktur
atau bentuk proposal skripsi meliputi :
A.
Sampul
B.
Judul
C.
Bidang kajian
D.
Pendahuluan yang meliputi ;
-
Latar Belakang Masalah
-
Perumusan masalah dan Pemecahan masalah
-
Tujuan penelitian
-
Manfaat penelitian
E.
Kajian pustaka yang meliputi ;
-
Kajian teori
-
Kajian empiris
-
Kerangka berpikir
-
Hipotesis tindakan
F.
Metode penelitian yang meliputi ;
-
Subjek penelitian
-
Variabel penelitian
-
Prosedur PTK
-
Siklus penelitian
-
Data dan teknik pengumpulan data
-
Teknik analisis data
-
Indikator keberhasilan
G.
Jadwal penelitian
H.
Rencana anggaran biaya
I.
Tim peneliti
J.
Daftar pustaka
K. Lampiran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penulisan proposal maupun
laporan penelitian, sering dijumpai adanya kesalahan isi. Deteksi yang bisa
disarankan untuk mengetahui kesalahan ini adalah teori yang mendasari dan
pedoman yang berlaku umum. Tahapan kegiatan pembuatan proposal meliputi
penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian.
Kaidah selingkung adalah
aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya
departemen satu berbeda dengan departemen lainnya, pemda satu berbeda dengan
pemda lainnya, majalah satu berbeda dengan majalah lainnya, jurnal satu berbeda
dengan jurnal lainnya. Dengan demikian, apabila kita menyusun karya tulis
ilmiah, kita harus mengikuti aturan yang ada di lingkungan yang dimaksud.
selingkung merupakan kaidah yang dijadikan pedoman kebahasaannya. Kaidah selingkung tiap lembaga
berbeda-beda.
B. Saran
Berdasarkan
uraian kesalahan di atas, diharapkan pembaca dapat menerapkan kata-kata bijak
bahwa kesalahan sebenarnya merupakan pedoman untuk tidak mengulangi kesalahan
yang sama dalam penulisan proposal. Penjelasan dalam
makalah ini disarankan untuk dimanfaatkan sebagai pedoman dalam proses
pengeditan dan revisi sewaktu menulis sehingga menghasilkan proposal yang lebih
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi,dkk.2008.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:PT. Bumi Aksara
Doyin,
Mukh dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang : UNNES
Mungin Eddy Wibowo dkk. 2007. Panduan Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang : UNNES
Widihastrini,
Florentina.2012.Penelitian Pendidikan.Semarang:UNNES
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/03/manfaat-ptk-penelitian-tindakan-kelas.html
(di akses 05 Mei 2014)
http://noprymalelak.wordpress.com/category/ptk/
(di akses 05 Mei 2014)
http://dodixwijiatmico.blogspot.com/2014/01/proposal-ptk-dodo.html
(di akses 05 Mei 2014)
http://ptkumarbakri.blogspot.com/2012/01/contoh-proposal-ptk.html
(di akses 05 Mei 2014)
http://contoh-skripsi-ptk-pts-tesis-gratis.blogspot.com/2013/06/contoh-proposal-ptk-sd.html
(di akses 05 Mei 2014)
http://www.slideshare.net/AhmadKhairudin/contoh-proposal-ptk-16013063
(di akses 05 Mei 2014)
http://sdn02lodaya.blogspot.com/2013/01/pedoman-penulisan-karya-ilmiah-unnes.html
0 komentar:
Posting Komentar