Makalah Revisi Proposal PTK

| Minggu, 11 Mei 2014







MENYEMPURNAKAN PROPOSAL PTK SESUAI SARAN YANG DIBERIKAN
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran IPA
Dosen pengampu: Ibu Sri Hartati

Disusun oleh:

1.      Fera Puspita Dewi                   (1401411088) / Rombel 05
2.      Rizqina Amalia                         (1401411220) / Rombel 05
3.      Puji Rokhayanti                        (1401411222) / Rombel 05


Kelompok       : 8




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio budaya di mana dia hidup. Proposal Penelitian Tindakan Kelas merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia pendidikan terutama digunakan untuk skripsi untuk memperoleh gelar sarjana. Selain itu, guru diresahkan oleh tuntutan dari berbagai pihak untuk dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, tuntutan tersebut terkait dengan kebutuhan akreditasi sekolah, kenaikan pangkat, program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan sertifikasi sebagai pendidik. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Sebagai contoh jika guru merasa bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah rendah, keadaan ini sangat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran, maka guru dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat belajar sejarah siswa.
Proposal harus dibuat sebaik mungkin dengan menimialisir kesalahan yang ada. Namun kenyataannya, masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisannya suatu proposal. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan membahas tentang kesalahan isi suatu proposal serta revisinya dengan mengambil contoh proposal.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
             1. Apakah analisis kesalahan itu?
             2. Bagaimana tahapan kegiatan pembuatan proposal?
             3.Apakah pengertian kaidah selingkung?
             4.Bagaimanakah kaidah selingkung dalam penulisah skripsi Mahasiswa UNNES?
1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam pembuatan makalah ini antara lain:
1.    Untuk mengetahui pengertian analisis kesalahan.
2.    Untuk mengetahui tahapan kegiatan pembuatan proposal
3.    Untuk mengetahui pengertian kaidah selingkung.
4.    Untuk mengetahui kaidah selingkung dalam penulisah skripsi Mahasiswa UNNES












BAB II
                                             PEMBAHASAN

A.           Analisis Kesalahan
Hubungan antara pengajaran bahasa dan kesalahan berbahasa dapat diibaratkan sebagai hubungan antara air dan ikan. Ikan hanya akan dapat hidup di air, maka begitu juga kesalahan berbahasa sering terjadi dan terdapat dalam pengajaran bahasa (Tarigan, 1988:67). Menurut Crystal (dalam Pateda 1989: 32), analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teknik untuk mengindentifikasi, mengklarifikasi, menginterpretasi secara sistematik kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik yang sedang mempelajari bahasa atau bahasa kedua dengan menggunakan teori dan prosedur linguistik. Kaitannya  dengan kesalahan linguistik antara istilah kesalahan berbahasa (error) dengan kekeliruan berbahasa (mistakes). Kesalahan berbahasa adalah penyimpangan bersifat sistematik, konsisten, dan menggambarkan kemampuan tahap tertentu yang belum sempurna.
Menurut Tarigan (1988:67), para pakar linguistik, pengajaran bahasa dan guru bahasa sependapat bahwa kesalahan berbahasa itu mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa. Oleh karena itu, kesalahan berbahasa yang sering dibuat siswa harus dikurangi. Hal ini akan dapat tercapai apabila seluk-beluk kesalahan berbahasa itu dikaji secara mendalam. Pengkajian segala aspek kesalahan itulah yang dimaksud dengan istilah Analisis Kesalahan (Tarigan, 1988:67).
Dalam penulisan proposal maupun laporan penelitian, sering dijumpai adanya kesalahan isi. Deteksi yang bisa disarankan untuk mengetahui kesalahan ini adalah teori yang mendasari dan pedoman yang berlaku umum.
Contoh dari kesalahan tersebut antara lain seperti berikut ini:
Dalam proposal, peneliti menuliskan tinjauan pustaka terlalu panjang, dan berisi kajian kurang relevan dengan tema penelitian. Biasanya alasan yang dikemukakan oleh pembuat kesalahan agar proposal (penelitian) kelihatan tebal. Dalam laporan penelitian (biasanya bab 2), peneliti menuliskan referensi yang tidak berhubungan dengan judul penelitian, bahkan mengaburkan judul. Contoh untuk kasus ini adalah: penelitian tentang “volume perdagangan saham” dengan isi di bab 2 (landasan teori) tentang “hipotesis pasar efisien”. Kesalahan demikian, tercermin dari ketidaksinkronan tema dengan referensi yang dimuat.
B.       Tahapan Kegiatan Pembuatan Proposal
a.         Penyusunan Proposal
Sejak diserahkan surat penunjukkan dosen pembimbing, proses pembimbingan dapat dimulai untuk menyusun proposal PTK yang terdiri atas 3 Bab (Bab I Pendahuluan; Bab II Kerangka Dasar Teori, dan Bab III Metode Penelitian). Setiap kali konsultasi, mahasiswa menulis materi konsultasi dalam lembar atau kartu konsultasi yang diparaf oleh pembimbing. Kartu atau lembar konsultasi dibuat dua buah untuk masing-masing dosen pembimbing.
b.                                                                                                    Seminar Proposal
Setelah proposal skripsi (PTK) disetujui oleh Pembimbing yang dibuktikan dengan tanda tangan pembimbing pada halaman pengesahan mahasiswa dapat mengajukan permohonan penyelenggaraan seminar proposal dengan beberapa persyaratan yang ditentukan. Surat permohonan seminar proposal diajukan ke Program Studi, yang selanjutnya diproses untuk menunjuk dosen penguji serta tanggal pelaksanaan seminar proposal. Mahasiswa wajib memberikan undangan seminar disertai draf proposal (tanpa dijilid) kepada para pembimbing dan penguji beberapa hari sebelum seminar proposal dilaksanakan. Dalam seminar mahasiswa wajib mempresentasikan proposalnya dengan menggunakan alat-alat bantu (pendukung), seperti LCD, Aver Vision, dan lain-lain. Seminar proposal wajib dihadiri oleh minimal 5 orang Mahasiswa. Saran-saran dari dosen penguji dan pembimbing harus dicatat oleh mahasiswa dan dikonsultasikan kepada pembimbing untuk diperbaiki. Setelah melakukan perbaikan proposal, mahasiswa wajib menjilid proposal tersebut untuk diserahkan kepada Program Studi sebagai arsip.
c.                                                                                                Penelitian
Penelitian lapangan dapat dilakukan setelah proposal diperbaiki/direvisi berdasarkan saran yang diberikan oleh pembimbing dan penguji pada saat seminar proposal, dan disetujui oleh dosen pembimbing yang dibuktikan dengan tanda tangan/paraf pada lembar persetujuan. Selanjutnya mahasiswa dapat meminta surat izin penelitian dari bagian pendidikan/akademik fakultas (SD/MI). Mahasiswa melakukan penelitian dan membuat skripsi dengan arahan dan bimbingan pembimbing. Setiap kali konsultasi kepada pembimbing, mahasiswa mengisi lembar konsultasi yang diparaf oleh kedua pembimbing.
C.    Pengertian Kaidah Selingkung
Untuk mengawali tulisan, satu hal penting perlu dikemukakan, yakni kaidah “selingkung” dalam tatatulis ilmiah. Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu berbeda dengan departemen lainnya, pemda satu berbeda dengan pemda lainnya, majalah satu berbeda dengan majalah lainnya, jurnal satu berbeda dengan jurnal lainnya. Dengan demikian, apabila kita menyusun karya tulis ilmiah, kita harus mengikuti aturan yang ada di lingkungan yang dimaksud. selingkung merupakan kaidah yang dijadikan pedoman kebahasaannya. Dengan kata lain, penggunaan selingkung merupakan ciri khas gaya bahasa sekaligus tata tertib yang dapat ditemukan dalam buku-buku produksi sebuah penerbitan. Sifatnya luwes, berubah-ubah sesuai kesepakatan internal antara para editor di penerbit bersangkutan. Tulisan ini tidak membahas aturan dalam “selingkung” itu. Tulisan ini hanya memfokuskan pada aturan yang sifatnya berlaku untuk semua penulisan karya ilmiah.
Dalam penulisan artikel ilmiah perlu diperhatikan dan diterapkan kaidah-kaidah penulisan yang telah ditetapkan. Kaidah penulisan artikel ilmiah dapat dibagi dua yaitu kaidah yang bersifat universal dan kaidah yang bersifat selingkung. Secara umum kaidah yang bersifat universal lebih terfokus pada aturan-aturan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Sedangkan kaidah yang bersifat selingkung berkaitan dengan norma-norma penulisan artikel yang bertolak dari konvensi aturan-aturan penulisan yang lebih bersifat teknis yang harus diikuti oleh penulis artikel untuk wadah terbitan yang menjadi tujuan
1. Kaidah Penulisan Universal
Tata tulis yang bersifat universal mengacu pada penggunaan ragam bahasa Indonesia yang baku. Unsur utama dalam bahasa Indonesia yang baku adalah ejaan. Ejaan dalam penyampaian ide seseorang secara tertulis yang direpresentasikan dengan kata kepada orang lain mempunyai kedudukan yang sangat penting. Unsur-unsur bahasa indonesia sebagai bahasa tulis ilmiah harus benar-benar diperhatikan. Dikatakan oleh rifai dalam Mukadis (2006:50) bahwa kata yang digunakan untuk menyampaikan satuan-satuan makna memiliki medan makna dengan corak, nuansa dan kekuatan yang berbeda-beda.
2. Kaidah Penulisan Selingkung
Kaidah penulisan ini lebih berorientasi pada konvensi aturan penulisan artikel yang bersifat teknis. Kaidah penulisan selingkung ini mungkin berbeda atntar wadah terbitan satu dengan yang lain, baik dalam satu lembaga maupun antar lembaga. Faktor penyebab adanya perbedaan kaidah selingkung antar penerbitan jurnal antara lain konteks bidang, karakteristik, lembaga penaung, asosiasi profesi, dan jenis pengelompokan artikel. Beberapa hal yang terkait dengan gaya selingkung dalam wadah terbitan jurnal adalah: sistematika penulisan, cara merujuk, cara menulis daftar rujukan, penulisan/penyajian tabel, penulisan/penyajian gambar, dan penulisan identitas penulis.
D.  Kaidah Selingkung dalam Penulisan Proposal UNNES
1. Hakikat Skripsi
A. Pengertian Proposal Skripsi
Skripsi adalah jenis karya ilmiah yang ditulis dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program studi yang ditempuh oleh mahasiswa pada jenjang strata. Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam bentuk penelitian yang berhubungan dengan masalah yang sesuai dengan bidang studinya untuk memperoleh gelar sarjana.Sedangkan proposal skripsi merupakan bagian dari skripsi
B. Tujuan Penulisan Proposal Skripsi
Sebagai mata kuliah yang dibentuk sesuai dengan alur pikir pengembangan kurikulum PGSD, tujuan skripsi adalah :
1.      untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah pembelajaran dikelas, melakukan analisis, evaluasi, dan kreativitas dalam menerapkan pengetahuan akademiknya dalam pembelajaran di SD
2.      untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam membuat laporan penelitian.
3.      Sebagai dasar penyusunan skripsi
C. Persyaratan Menulis Proposal Skripsi
Mahasiswa telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 120 sks dari keseluruhan SKS mata kuliah S-I PGSD.
1.      Telah lulus mata kuliah evaluasi/asesmen pembelajaran, statistik pendidikan, Penelitian Pendidikan SD I dan Penelitian Pendidikan II (PTK), serta Penulisan Karya Ilmiah dan Buku Ajar.
2.      Indek Prestasi Kumulatif minimal 2,50.
2. Pedoman Penulisan Proposal Skripsi
Proposal skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa jenjang strata satu (S-1) berdasarkan hasil penelitian lapangan, uji laboratorium, dan/atau kepustakaan. Pada dasarnya kaidah penulisan ilmiah, seperti tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi tidak ada perbedaan yang prinsip. Oleh karena itu. untuk penulisan proposal skripsi,skripsi,  tesis, dan disertasi digunakan pedoman penulisan yang sama.
Dalam penulisan karya ilmiah. Norma-norma yang harus diperhatikan dan ditaati, antara lain menyangkut pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, penyebutan sumber data atau informan, serta kaidah selingkung seperti bentuk dan format, struktur isi, ukuran kertas dan huruf, serta bahasa Indonesia yang baik dan benar (EYD).
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan bahan atau pikiran yang diambil dari sumber atau orang lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari sumber atau orang lain tanpa disertai rujukan termasuk kecurangan atau pencurian karena mengakui tulisan, temuan atau hasil pemikiran orang lain sebagai karya intelektualnya sendiri. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari kegiatan plagiat. Rujukan yang dipilih : terbaru, berkualitas tinggi, ditulis/diucapkan oleh orang yang dapat dipertanggungjawabkan bidang keahliannya (harus ada minimal 2 rujukan yang berasal dari jurnal internasional). Penulis karya ilmiah harus meminta izin, jika menggunakan bahan dari seseorang atau suatu sumber milik orang lain (sebaiknya secara tertulis). Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dan menjelaskan apakah bahan itu diambil secara utuh, sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Nama narasumber atau informan perlu dipertimbangkan untuk tidak disebutkan kalau pencantumannya dapat merugikan narasumber atau informan yang bersangkutan. Sebagai gantinya nama narasumber atau informan itu dapat diganti dengan kode tertentu. Setelah bagian pendahuluan ini, diuraikan secara berturut-turut format dan tata tulis skripsi dan tugas akhir. Penyajian uraian ini didasari anggapan bahwa sosok skripsi dan tugas akhir pada dasarnya sama dengan karya ilmiah lainnya. Oleh karena itu, uraian itu menggunakan pola umum yang berlaku dan bagian yang berbeda sebagai ciri khas kaidah selingkung. Skripsi dan tugas akhir merupakan karya ilmiah yang ditujukan untuk konsumsi masyarakat akademik. Oleh karena itu, penulisan karya ilmiah ini cenderung teknis dan baku, baik format maupun tata tulisnya.
3. Format Proposal Skripsi
Struktur atau bentuk proposal skripsi meliputi :
A.    Sampul
B.     Judul
C.     Bidang kajian
D.    Pendahuluan yang meliputi ;
-          Latar Belakang Masalah
-          Perumusan masalah dan Pemecahan masalah
-          Tujuan penelitian
-          Manfaat penelitian
E.     Kajian pustaka yang meliputi ;
- Kajian teori
- Kajian empiris
- Kerangka berpikir
- Hipotesis tindakan
F.      Metode penelitian yang meliputi ;
-    Subjek penelitian
-    Variabel penelitian
-    Prosedur PTK
-    Siklus penelitian
-    Data dan teknik pengumpulan data
-     Teknik analisis data
-    Indikator keberhasilan
G.    Jadwal penelitian
H.    Rencana anggaran biaya
I.       Tim peneliti
J.       Daftar pustaka
K.    Lampiran  



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam penulisan proposal maupun laporan penelitian, sering dijumpai adanya kesalahan isi. Deteksi yang bisa disarankan untuk mengetahui kesalahan ini adalah teori yang mendasari dan pedoman yang berlaku umum. Tahapan kegiatan pembuatan proposal meliputi penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian.
Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu berbeda dengan departemen lainnya, pemda satu berbeda dengan pemda lainnya, majalah satu berbeda dengan majalah lainnya, jurnal satu berbeda dengan jurnal lainnya. Dengan demikian, apabila kita menyusun karya tulis ilmiah, kita harus mengikuti aturan yang ada di lingkungan yang dimaksud. selingkung merupakan kaidah yang dijadikan pedoman kebahasaannya. Kaidah selingkung tiap lembaga berbeda-beda.
B. Saran
Berdasarkan uraian kesalahan di atas, diharapkan pembaca dapat menerapkan kata-kata bijak bahwa kesalahan sebenarnya merupakan pedoman untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam penulisan proposal. Penjelasan dalam makalah ini disarankan untuk dimanfaatkan sebagai pedoman dalam proses pengeditan dan revisi sewaktu menulis sehingga menghasilkan proposal yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi,dkk.2008.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:PT. Bumi Aksara
Doyin, Mukh dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang : UNNES
Mungin Eddy Wibowo dkk. 2007. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang : UNNES
Widihastrini, Florentina.2012.Penelitian Pendidikan.Semarang:UNNES

http://sdn02lodaya.blogspot.com/2013/01/pedoman-penulisan-karya-ilmiah-unnes.html



0 komentar:

Next Prev
▲Top▲