Eksperimen Berbasis Inkuiri Dan Eksperimen Berbasis Verifikasi

| Selasa, 01 April 2014

Eksperimen Berbasis Inkuiri
Eksperimen berbasis Inkuiri ini memiliki proses pembelajaran yang dicapai melalui suatu sistem pemikiran yang sistematis. Di dalam proses ini, siswa diharapkan dapat memahami dan terampil terhadap suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Sehingga peran guru dalam proses inkuri ini, tidak hanya memberikan teori saja, tetapi membantu dan membimbing siswanya agar bisa menemukan jawaban atas permasalah yang diberikan. Cara untuk mendapat jawaban tersebut siswa dapat merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data serta menarik sebuah kesimpulan.

Dalam proses inkuiri ini banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh diantaranya ;



 Untuk Siswa :
1.      Siswa dapat berpikir secara kritis dan sistematis
2.      Meningkatkan keterampilan secara ilmiah.
3.      Meningkatkan keyakinan terhadap kemampuan diri siswa dan minat belajar secara intrinsic
4.      Dapat mengkondisikan siswa sebagai petualang dan penemu baru.
5.      Siswa dapat lebih aktif dan berprestasi.
6.      Pembelajaran terintegrasi
7.      Belajar akan lebih tersa menyenangkan dan menantang
8.      Pola pikir dan tingkah laku siswa (jujur, teliti, ulet dan kerjasama) secara tidak langsung akan terprogram menjadi suatu individu yang sangat cerdas.

Untuk Guru :
a.       Menjadi lebih kreatif.
b.      Terjalin kerjasama yang baik antara murid dan guru.
c.       Akan sama-sama berkembang bersamaan dengan perkembangan siswa.
d.      Dapat memahami teori dan konsep secara menyeluruh.

Namun prose eksperimen berbasis inkuiri tersebut memiliki beberapa kendala diantaranya sebagai berikut :
1)      Jika guru, tidak dapat dengan baik merumuskan teka-teki, atau pertanyaan kapada muridnya, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
2)      Guru tidak memahami secara keseluruhan proses eksperimen berbasis inkuiri tersebut sehingga siswa tidak akan pernah memahami tujuan yang sesungguhnya.
3)      Adanya kelemahan pada siswa dalam melakukan eksperimen sehingga guru sulit untuk mencapai pada tujuan yang dituju.
4)      Kurangnya alat bantu untuk melakukan proses eksperimen secara inkuiri.
5)      Harus memiliki waktu dan tenaga pendidik yang lebih banyak, kerena daram eksperimen berbasis inkuiri ini diperlukan interaksi yang penuh antara guru dan murid.
B. Eksperimen Berbasis Verifikasi
Eksperimen berbasis Verifikasi ini melakukan proses sebuah penelitian untuk memberikan pengertian kepada siswa terhadap teori atau konsep yang telah guru berikan melalui suatu eksperimen, sehingga siswa dapat mengerti dan memahami betul atas konsep dan teori tersebut.
Pada eksperimen berbasis verifikasi , guru berperan menerangkan suatu teori, kemudian siswa dapat mebuktikannya melalui sebuah eksperimen. Ketika siswa melakukan eksperimen, siswa akhirnya dapat menarik kesimpulan bahwa teori atau konsep tersbut sesuai atau tidak dengan percobaan.
Dalam eksperimen berbasis Verifikasi, banyak pula manfaat yang dapat diambil dinataranya yaitu :
 Untuk Siswa:
·         Siswa dapat membentuk kepribadian yang jujur, teliti, ulet dan cerdas
·         Siswa dapat berfikikir secara keritis terhadap eksperimen yang dilakukan.
·         Siswa dapat menjalin kerjasama bersama teman-temannya.
·         Siswa dapat memahami sebuah teori dan konsep dengan lebih mendalam.
·         Meningkatkan keahlian siswa dalam bekerja secara ilmiah.
Untuk Guru:
·         Guru dapat lebih kreatif dalam menerangkan suatu konsep dan teori terhadap siswanya.
·         Guru lebih mengetahui kemampuan siswa dalam kerja secara ilmiah.
·         Guru dapat memahami konsep dan teori lebih mendalam setelah para siswa melakukan eksperimen.

Namun ada beberapa hal dalam eksperimen berbasis verifikasi ini yang dapat menjadi kelemahan, diantaranya:
·         Tidak terbentuknya individu siswa yang kreatif dan inovatif.
·         Siswa akan merasa lebih jenuh untuk melakukan eksperimen.
kadang-kadang siswa akan melakukan suatu kebohongan ketika mendapatkan hasil data yang tidak sesui dengan konsep.
·         Siswa tidak terlatih untuk berpikir secara sistematis.
·         Siswa tidak terlatih untuk mencoba hal yang lebih baru bagi mereka.
·         Kurangnya iteraksi antar siswa dengan guru.
guru tidak akan berkembang, sesuai dengan penemuan siswanya yang baru.
·         Siswa tidak terlatih untuk menjadi seorang ilmuan dan petualang.

Sehingga, apabila dilihat deri keduanya akan lebih baik menggunakan eksperimen berbasis inkuiri karena pada dasarnya siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang, umumnya siswa tertarik sesuatu yang baru bagi mereka, dan siswa menyukai sebuah tantangan yang mengharuskan mereka menemukan suatu jawaban dengan cara memperaktekannya langsung, karena pembelajaran aktif menurut confusius adalah:
·         Apa yang saya dengar saya lupa
·         Apa yang saya lihat saya ingat sedikit
·         Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, saya mulai mengerti
·         Apa yang saya lihat, dengar, diskusikan dan kerjakan saya dapat pengetahuan dan keterampilan
Namun untuk ekperimen berbasis verifikasi pun tidak terlalu salah hanya saja kurang pas untuk para siswa yang sedang berkembang, seharusnya ekperimen berbasis verifikasi tersebut dipakai oleh para ilmuan yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai suatu permasalahan dengan beracuan pada teori dan konsep dasar.
A. EKSPERIMEN BERBASIS INKUIRI
Inkuiri (inquiry) merupakan perluasan dari discovery (menemukan). Artinya inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya; merumuskan problema, merancang eksperi men, melaksanakan eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Oleh karena itu, eksperimen berbasis inkuiri dilakukan dengan cara mengeskplor sendiri apa yang akan diekperimenkan dari permasalahan yang diberikan. Eksperimen berbasis Inkuiri ini memiliki proses pembelajaran yang dicapai melalui suatu sistem pemikiran yang sistematis.
Eksperimen berbasis inkuiri lebih memacu keingintahuan seseorang untuk memecahkan suatu persoalan atau menjawab semua pertanyaan di benaknya. Dalam pelakasaannya mahasiswa (yang melakukan eksperimen) akan berfikir kritis dan sistematis. Dan dari percobaan tersebut mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dan minat belajar secara intrinsik, sehingga membuat mahasiswa berfikir ilmiah
Manfaat lain dari eksperimen berbasis inkuiri ini adalah dapat membuat mahasiswa lebih aktif dan berprestasi. Keingintahuan memecahkan suatu permasalahan yang diberikan akan memlatih pola pikir mahasiswa. Oleh karenanya pembelajaran lebih terintegrasi, lebih menyenangkan dan lebih menantang.
Namun kekurangannya adalah jika dosen tidak dapat dengan baik merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada muridnya, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah. Sangat penting dalam eksperimen inkuiri dosen memberikan pertanyaan yang tepat agar muridnya paham dan mudah dalam mengeksplor pengetahuannya di lab.
B. EKSPERIMEN BERBASIS VERIVIKASI
Eksperimen berbasis Verifikasi ini melakukan proses sebuah penelitian untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa terhadap teori atau konsep yang telah dosen berikan melalui suatu eksperimen, sehingga mahasiswa dapat mengerti dan memahami betul atas konsep dan teori tersebut.
Pada eksperimen berbasis verifikasi , dosen berperan menerangkan suatu teori, kemudian mahasiswa dapat mebuktikannya melalui sebuah eksperimen. Ketika mahasiswa melakukan eksperimen, mahasiswa akhirnya dapat menarik kesimpulan bahwa teori atau konsep tersbut sesuai atau tidak dengan percobaan.
Melalui ekperimen berbasis verifikasi, mahasiswa hanya membuktikan suatu teori atau percobaan yang telah ada. Sehingga pada ekperimen verifikasi, mahasiswa dapat meramalkan apa yang akan didapat dari eksperimen tersebut. Jika hasil akhirnya sesuai dengan teori maka eksperimen dapat dikatakan berhasil. Sedangkan jika hasilnya berbeda atau bahkan jauh dari teori yang ada, maka eksperimen dikatakan gagal atau terdapat kesalahan pada saat melakukan eksperimen.
Manfaat dari eksperimen ini adalah membentuk sifat mahasiswa agar jujur, teliti, ulet dan cerdas. Disamping itu juga mahasiswa dapat berfikir kritis terhadap eksperimen yang dilakukannya. Sehingga mahasiswa dapat memahami teori atau konsep lebih dalam dibandingkan sebelum melakukan percobaan.
Namun dengan eksperimen berbasis verifikasi ini tidak terbentuk mahasiswa yang kreatif dan inovatif. Mahasiswa akan merasa lebih jenuh untuk melakukan eksperimen, Kadang-kadang mahasiswa melakukan kebohongan terhadapa hasil penelitiannya. Dengan sedikit manipulasi data hasil percobaan yang melenceng agar didapat hasil yang sesuai dengan konsep atau teori.
Kemudian mahasiswa tidak terdidik untuk berfikir sistematis. Karena sudah ada prosedur yang sesuai dengan konsep atau teori, maka mahasiswa tidak perlu lagi menyusun sistematika eksperimen. Mahasiswa tinggal mengikuti apa yang telah ditulis dalam panduan percobaan.

Apabila dilihat dari kedua macam eksperimen tersebut, maka akan lebih baik jika menggunakan eksperimen berbasis inkuiri. Karena pada dasarnya mahasiswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang, umumnya mahasiswa tertarik sesuatu yang baru bagi mereka, dan mahasiswa menyukai sebuah tantangan yang mengharuskan mereka menemukan suatu jawaban dengan cara memperaktekannya langsung.

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲