Aku Rapopo

| Senin, 28 April 2014
dan ku biarkan sajak "aku rapopo " terus menerus menemani tiap hembusan nafasku. Bukankah ini memang makanan pokok yang akhir-akhir ini memang harus ku telan? Entahlah, otakku kali ini memang belum siap untuk diajak berkompromi dengna hati. Mungkin memang adaptasi saja. hanya butuh waktu beberapa menit untuk membuat semua ini menjadi kembali seperti kondisi yang smeula, sebelum ada dia tentunya. Dan aku rapopo,mencoba menegarkan diri meskiun luka yang menganga kini belum cukup kering.

Aku rapopo, jika memang harus berjalan tertatih seperti ini. Dan ini bukan pertama kali aku mendapatkan luka. Ya mungkin penyebabnya berbeda tapi luka tetap saja menjadi luka.

Di lain sisi aku hanya ingin komunikasi ini akan tetap berjalan secara baik-baik saja. Tapi rasanya niat untuk memperbaiki tak disambut baik oleh gayung persahabatan dia. Sudahlah, apakah aku harus kembali menjauhkan diri ? langkah terbaikkah itu?

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲