Kedatangan Senja

| Rabu, 19 Maret 2014
Semarang, 19 Maret 2014 tepat jam setengah 4 senja hadir di depan mataku. malah 18 kemarin ku habiskan waktuku bersama segunung kekesalanku. Tapi nyatanya diesok harinya ia datang membawa wajah innocent alias watados. Kau tau, aku sebenarnya shock untuk sekedar melihat senyum senja. Kau tau ia datang dihadapanku dengan tiba-tiba kabar yang mendadak, dan kaupun berhak tau aku sudah menolak untuk diajak bertemu. Ya mengingat kembali aktivitasku, kesibukanku yang rasanya hampir menyerupai kesiukan para pejabat negara.

Bukankah malam sebelumnya aku hampir dan akan membulatkan tekadku untuk berhenti. Ya selalu seperti ini ketika langkahku terhenti, kau menarikku. Bisa dikatakan yang terjadi antara aku da senja hanya tarik ulur yang belum jelas mau dibawa kemana.

Hal lain yang aku ketahui dan sebelumnya aku tutupi serapat kini terbuka, mungkin inilah bentuk kebenaran dari pepatah jaman dahulu yang sampai sekarang masih digunakan ' sepintar-intarnya bangkai yang ditutpi, baunya akan tercium juga.' Ya sudahlah, inilah jalan kehidupanku diantara aku dan senja bersama orang-orang yang berada disekitarku. Cerpen yang dulunya kuanggap sudah berakhir kini malah berubah menjadi sebuah novel yang akupun belum tau bagaimana akhir dari ceritanya.

Menanti datangnya senja kembali.

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲